Bireuen:Riaunet.Com-Festival Sate Matang,yang dilakukan Dinas Kebudayaan Dan Periwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen,untuk mendongkrak ekonomi rakyat melalui wisata kuliner.
Hal ini disampaikan, Wakil Bupati Bireuen Muzakkar A Gani, saat melakukan pembukaan Festival Sate Matang,di lapangan Galation Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen,Sabtu(30/03) selama dua hari sampai Minggu (31/03).
Kita berharap, dengan Festival Kuliner Sate Matang ini,mampu mendongkrak potensi ekonomi rakyat, melalui wisata kuliner dan melestarikan kekayaan khazanah budaya Aceh,asal Kabupaten Bireuen,dalam hal ini diikuti tujuh belas kecamatan.
Juga peserta,stand nasi sate matang,yang biasanya pelaku ekonomi Kuliner berjualan pada sejumlah tempat,di ibu kota kecamatan dan pada pusat kota kabupaten di Bireuen,bahkan tiga belas stand makan dan minuman”peunajoh”, berupaya kue kering dan kue basah tradisional, termasuk berbagai minuman,jelas, Muzakkar A Gani.
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Aceh,memacu minat wisatawan mancanegara dan domestik, untuk menikmati potensi wisata di Bumi Aceh,salah satu adalah diadakan festival Sate Matang di Bireuen,ujar Irmayani, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Dan Periwisata Provinsi Aceh, dalam sambutannya dihadiri, sejumlah tamu undangan, camat dan pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Bireuen.
Di Aceh, memiliki kekayaan beraneka ragam kuliner, menjadi daya tarik tersendiri wisatawan Nusantara dan mancanegara negara, termasuk nasi sate matang bahan baku daging kambing Dan sapi, dikenal masyarakat Aceh Dan Nusantara, harus kita lestarikan.
Menjadikan potensial ekonomi masyarakat termasuk Piasan peunajoh,kue basah kue kering tradisional, banyak dikembangkan ibu rumah tangga,dipedesaan, sebagai meningkatkan ekonomi mak Mak, secara turun temurun,sebut, Irmayani.
Acara festival Sate Matang ini, kurang meriah, karena publikasi tidak ada samasekali, sesuai catatan daripada kalangan awak media cetak dan online, yang bertugas di Bireuen, menyebutkan masyarakat,yang datang pada tempat acara festival Sate Matang di lapangan Galation Cot Gapu Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, cukup kecewa.
Hal ini, disebabkan panitia dari stand tujuh belas kecamatan, yang dikoordinir camat masing masing, Untuk mendapatkan makanan gratis,yang dijanjikan kepada masyarakat, seribuan tusuk sate,tak ada samasekali, hanya beberapa kupon, beredar bagi masyarakat, terpaksa gigit jari, untuk menikmati sate matang.
Bila, masyarakat minta kupon di media center, sudah habis, ujar petugas, sedangkan makanan atau nasi bungkus sate masih banyak tersedia, sebagai mana di rekam media ini, Sabtu (30/03) sekitar pukul 12,15 wib, masyarakat Untuk mendapatkan nasi gratis, kecewa sebab petugas tidak memberikan tanpa ada kupon, kata, sejumlah pengunjung.
Pada hal, pada sejumlah stand dari kecamatan, masih banyak tersedia nasi sate,yang dijaga cewek Dan cowok,tak dikasih kepada masyarakat, dengan alasan ,tidak ada kupon, ungkap, Bachtiar bersama Abdullah,dari Kecamatan Peudada, terpaksa pulang gigit jari, penuh kesal.
Yang paling anehnya, salah’satu stand dari Kecamatan Jangka, harus turun camat Alfian,ke media center, tempat pembagian kupon, sebab kupon sudah habis, makanan gratis, belum satupun diambil, dari standnya, jadi, kesalahan kedua hal ini, akibat panitia, kurang becus melayani masyarakat pengunjung, Untuk apa ubar janji seribuan tusuk sate, masyarakat tak dapat, pada hal pengunjung ratusan orang saja.
Oleh sebab itu, ujar ibu Rohani bersama keluarganya, yang datang dari Kecamatan Kutablang, Untuk menikmati Sate Matang gratis pada acara festival Sate Matang, yang baru pertama kali diadakan di Bireuen, sangat kecewa, walaupun demikian,dia mengharapkan, makan gratis kasih belum diberikan, jangan sampai mubazir, sebut emak emak,kepada sejumlah media cetak dan online,yang memantau, kegiatan acara festival Sate Matang itu,(rizal jibro).
Komentar