Petani Kelapa Bireuen, Terlilit Hutang Harga Anjlok

Berita Aceh813 views


Bireuen:Risunet.Com-Petani kelapa di berbagai Gampong di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bireuen, menjerit akibat terlilit hutang,Harga biji atau butir kelapa termasuk kopra,anjlok di sana, demikian,hasil opservasi media ini, Minggu (07/04) pada sentra tanaman kelapa.


Bagi petani kelapa,yang sudah turun-temurun, khususnya di Kabupaten Bireuen,dari Kecamatan Gandapura sampai Kecamatan Samalanga, merupakan hamparan kebun kelapa miliki rakyat, pada 609 Gampong,yang hidup sudah puluhan tahun,menjadi mata pencaharian penduduk.


Kebun kelapa pada setiap Gampong milik masyarakat,sebagai primadona salah satu hasil untuk meningkatkan ekonomi mereka,tapi sayang, sudah hampir delapan bulan ini,harga butiran kelapa dibeli pedagang Rp 700 sampai Rp 800/kg,sedangkan kopra atau daging kelapa hanya dihargai Rp 2100 sampai Rp 2300/kg.


Anjloknya harga biji kelapa, titik nadi terendah,yang tidak pernah terjadi sebelumnya menurut Abdul Rahman,46, bersama Muchtar,56, petani budidaya kelapa di Kecamatan Makmur Leubu,Akibat permainan pedagang besar ,yang membeli kelapa jungkil dan butir, baik di Provinsi Aceh maupun Medan Sumatera Utara,untuk mencari keuntungan besar walaupun petani yang rugi.
Sebab tambah petani kelapa,di Kecamatan Plimbang, Zakaria bersama Bachtiar, semua hasil perkebunan petani, dibawa ke Medan dan sebagian diolah menjadi minyak makan, baik di pabrik maupun secara tradisional di Gampong oleh ibu rumah tangga atau emak emak di Kabupaten Bireuen


Diseluruh Provinsi Aceh Dan Medan, harga sudah demikian,yang dibeli dari petani, kadang kala pemilik kebun,kurang gairah untuk memanen buah kelapa di batang, sebab ongkos naik pohon kelapa Rp 6000 sampai Rp 8000/batang,belum lagi biaya kupas buah kelapa Rp 20,000 per seratus buah kelapa, sebut,Abdulrahman 
Harga Anjlok,bagi petani membiarkan buah kelapa masak ,malas untuk panen, biaya produksi dengan hasil , tidak menguntungkan petani, padahal dulu buah kelapa primadona bagi petani,untuk biaya anaknya sekolah mulai jenjang pendidikan dasar sampai jadi sarjana dan biaya hidup dari hasil panen kelapa.

Baca Juga:  Putra Asal Bireuen Nara Sumber Seminar Literasi di Yaman


Kenapa begitu Anjlok,harga buah kelapa, semata mata permainan pedagang asal Medan Sumatera Utara, bagi sebagian petani lebih memilih untuk diolah sendiri jadikan minyak kelapa mutu baik dan murni,sekitar Rp 12,000 sampaikan Rp 15,000/kg,cara membuat tradisional atau olahan mesin (pabrik) minyak goreng kelapa.


Bagi ibu rumah tangga,ujar Hamidah,65,mengolah kelapa jadi minyak plik-u, di Kecamatan Jangka,yang dihubungi,lebih menguntungkan dari pada kita jual butiran kelapa,selain minyak goreng kelapa dijual juga plik-u (patarana) sekitar Rp 35,000 sampai Rp 40,000/kg, sebagai bahan baku sayur (kuah) plik-u masakan Aceh,yang cukup laris bagi masyarakat Provinsi Aceh dan Nusantara.


Ada pula bagi petani kelapa, menjual buah kelapa muda,kepada pedagang lokal,untuk dijadikan minuman segar dan sehat, air kelapa muda.Buah kelapa muda, dihargai Rp 2000 sampai Rp 3000/buahnya, pedagang buah kelapa muda menjual kepada masyarakat Rp 7000 sampai Rp 8000/buah, kata Mansur, pedagang buah kelapa,di kota Bireuen,yang dijumpai media ini,ditengah kesibukan melayani pelanggan nya.


Pihak Pemerintah Kabupaten Bireuen atau Bupati setempat,tidak pernah,menghiraukan petani kelapa, yang banyak terlilit hutang, akibat pemasaran kelapa anjok, petani sangat mengharapkan agar Harga kelapa, biasa mengairahkan petani, setidaknya Harga biji kelapa Rp 3000/kg dan kopra Rp 4500/kg.


Umar, toke buah kelapa,yang membeli hasil pertanian petani di Kecamatan Juli, dikonfirmasi hal ini, membenarkan harga butir buah kelapa Rp 700 sampai Rp 800/kg sedangkan kopra Rp 2200/kg, semua itu ditentukan oleh pedagang besar baik di Medan Sumatera Utara maupun Provinsi Aceh,setiap hari ratusan ton butiran kelapa dikirim saya,harus anda keuntungan, ujar Umar didampingi istrinya Sulaikha Salam(Rizal Jibro) 

Komentar