Siswa SMPN 6 Lhoksukon Numpang UNBK di Sekolah Lain, Mantan Koordinator BEM se-Aceh Minta Perhatian Pemerintah

Berita Aceh219 views


Aceh Utara:Riaunet.com-Puluhan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Lhoksukon terpaksa menumpang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ke sekolah lain. 
Mereka harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk mengikuti UNBK di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)  3 Putera Bangsa kecamatan itu. Hal itu masih diwarnai oleh sejumlah kendala, mulai dari sarana dan prasarana komputer hingga masalah infrastruktur. 


Kepala SMPN 6 Lhoksukon,  Syafril M.Pd kepada media ini, Jum’at (26/4) menjelaskan, secara keseluruhan ada  53 siswa SMPN 6 Lhoksukon menumpang (pelaksanaan UNBK) ke SMAN 3 Putera Bangsa karena belum ada fasilitas dan jaringan internet di sekolahnya. 
Penyelenggaraan UNBK tingkat SMP dilaksanakan pada 22 – 26 April 2019.

Menghadapi pelaksaan ujian tersebut, para siswa sebelumnya telah diberikan pelatihan. Pada hari terakhir,  Jum’at (26/4) dengan mata pelajaran yang diujikan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Bahkan, telah dilakukan simulasi pelaksanaan UNBK. Agar para siswa tidak merasa canggung saat mengerjakan soal-soal UN dalam media komputer.


“Meski menumpang di sekolah lain, namun hal tersebut tidak menganggu dan mempengaruhi siswanya sendiri dalam menghadapi UNBK. UNBK tahun ini berjalan lancar tanpa ada kendala di sekolah tersebut,”katanya. 


Mantan  Koordinator BEM se- Aceh Hasanuddin.SHi mendesak Pemerintah Aceh Utara Melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Utara untuk Segera turun Ke SMPN 6 Lhoksukon  guna meninjau langsung Proses Ujian Nasional Dan Belajar Mengajar Disekolah Tersebut Sehingga siswa/i SMP tersebut tidak lagi mengikuti Ujian Nasional di SMAN 3 Putra Bangsa Lhoksukon.


Kami sudah memantau dan melihat setiap tahun siswa/i sekolah tersebut harus berangkat ked esa Rantau  kecamatan Lhoksukon dengan menggunakan jasa pengangkutan mopen bak terbuka,”ujarnya. 


Dia menambahkan, bahwa yang sangat disayangkan sudah puluhan tahun SMP tersebut belum tersedia  Laboratoriun Komputer. Padahal SMP tersebut sudah berdiri sejak tahun 2005. Semasa Pimpinan Bupati Aceh Utara bpk Tarmizi Karim, bahkan sampai hari  ini harus numpang  Ujian Nasional di Sekolah Menengah Atas  (SMA).  Padahal  jelas setiap tahunya  anggaran disahkan oleh pemerintah 30 persen untuk pendidikan. 

Baca Juga:  KIP Aceh Utara Gelar Simulasi Pemungutan Suara


“Oleh karena itu,  ke depan pemerintah bisa memberi fasilitas komputer jaringan telekomunikasi internet di sekolah tersebut agar mereka bisa melaksanaan UNBK sendiri,”harapnya. (Mahdi) 

Komentar