Meranti:Riaunet.com-Puskesmas menjadi tempat pertama konsultasi dan berobat bagi masyarakat saat membutuhkan bantuan medis. Namun tidak dengan seorang pasien wanita yang akan melahirkan beberapa waktu lalu. Hingga menyebabkan buah hati pertamanya di panggil sang Khaliq.
Kejadian saat waktu yang lalu Karna usia kandungan sudah mendekati masa melahirkan, beliau konsultasi ke dokter spesialis di RSUD terkait persiapan proses melahirkan. Dan direkomendasikan untuk melahirkan di puskesmas Anak Setatah saja. Karna kondisi kandungan tidak ada masalah, dan juga memang jarak yang dekat. Sebagai masyarakat awam tentu ikut saja. Pada saatnya akan melahirkan langsung di bawa ke Puskesmas Anak Setatah sekitar jam 10 pagi dan di tangani oleh seorang dokter yang jaga pada hari itu. Begitu sampai dokter berkata untuk menunggu.
Menunggu tanpa ada proses tindakan dari pihak dokter membuat suami pasien semakin resah karena sampai sekitar jam 20.00 belum ada tanda-tanda, bahkan pihak puskesmas tidak mengambil tindakan apapun kecuali mengecek jantung sang bayi. bahkan pasien hanya dibiarkan saja di IGD. Sampai akhirnya seorang perawat yang gantian piket malam dan kebetulan kenal dengan pihak pasien langsung merekomendasikan untuk rujuk ke RSUD Dorak.
Dan malam itu juga langsung dibawa. Begitu sampai di RSUD Dorak dokter langsung mengambil tindakan untuk melakukan operasi dan menanyakan kenapa baru di bawa sekarang ? Karna rupanya sudah pecah ketuban sejak di puskesmas anak setatah. Setelah proses operasi berjalan dengan lancar dan bayi bisa dilahirkan. Ternyata bayi terindikasi terminum air ketuban dan harus mendapatkan perawatan intensif hingga akhirnya di rujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Setelah dirawat, bayi menunjukkan perkembangan yang baik namun pada akhirnya bayi kembali drop meninggal dunia. Dan dibawa ke kampung halaman untuk di kebumikan.
Pihak keluarga saat di konfirmasi menyampaikan bahwa keluarga sudah mengikuti semua rekomendasi dokter. Kita di Puskesmas saja sudah sekitar 10 jam menunggu kepastian dari dokter jaga pada saat itu. Sudah malam baru ada perawat bilang di rujuk aja lah ke RSUD pak” ungkapnya sambil menutupi kesedihan dan menahan air mata.
Saat dikonfirmasi terkait kejadian ini pihak puskesmas hanya meminta maaf kepada pasien dan ini menjadi catatan bagi kami dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.
Di akhir obrolan, keluarga mengatakan ” kami tidak mempermasalahkan kejadian ini dan insyaallah ikhlas menerima musibah ini. Tapi harapan kami kejadian ini tak berulang kepada masyarakat yang lain, cukup terjadi kepada kami pelayanan yang seperti ini”. Imbuh beliau. (Mansur)
Komentar