Dalam Perut Buaya Ini Ditemukan Potongan Tubuh Korban

Siak332 views

SIAK:Riaunet.com~Wartoyo (35) yang selama ini hilang akhirnya berhasil ditemukan di sebuah kanal Sungai Lakar, Kecamatan Sungai Apit, Siak. Namun tubuh korban itu sudah tak utuh lagi karena dimangsa buaya.

Dipinggir kanal ada potongan tubuh korban ditemukan polisi, masyarakat dan anggota Basarnas Pekanbaru. Ada beberapa bagian sudah hancur karena terkaman buaya yang mendiami kanal itu.

Tak hanya itu, masyarakat juga menangkap buaya yang diduga pemangsa korban. Buaya itupun hidupnya terpaksa diakhiri, karena masyarakat menduga sisa tubuh korban ada di perutnya.

“Tubuh korban telah hancur dalam perut buaya tersebut, masih ada sebagian tubuhnya, tapi sudah hancur,” kata Camat Sungai Apit Wahyudi kepada wartawan.

Menurut Camat bahwa pencarian korban sudah dilakukan sejak Selasa malam ketika masyarakat menerima laporan. Pencarian dilanjutkan pada Rabu pagi dan akhirnya bagian tubuh korban ditemukan.

Lokasi penemuan tubuh korban tak jauh dari tempat hilangnya. Saat ditemukan sebagian tubuh korban, masyarakat juga melihat buaya di dekat situ lalu bersama-sama menangkapnya.

“Selain itu juga, pencarian ini juga melibatkan pawang buaya dari Lubuk Mudo, Sungai Pakning. Penemuannya menjelang Magrib,” ujar Camat.

Imformasinya bahwa kanal-kanal di Sungai Lanus ini banyak dihuni buaya. Namun demikian, bisa dibilang jarang terjadi konflik antara manusia dengan buaya di daerah itu, apalagi berujung maut.

Kejadian ini bisa saja dipicu oleh banyaknya pendatang baru di Teluk Lanus. Mungkin ada pantangan yang dilanggar warga sekitar sehingga membuat buaya menjadi beringas.

“Mungkin, ada pantangan yang dilanggar,” kata Camat Wahyudi.

Ia berpesan kepada masyarakat, terutama pendatang di Teluk Lanus agar menghormati serta memahami adat istiadat di sana.

“Sebaiknya setiap pendatang harus berkomunikasi dengan penghulu ataupun sesepuh kampung dulu,” pesan Wahyudi.

Baca Juga:  Akhirnya Warga Kampung Tumang Kec Siak Telah Memiliki Gedung SMA Baru

Diharapkan kepada masyarakat agar membatasi aktivitas di sungai untuk sementara waktu. Masyarakat juga diminta tidak takabur dan menjaga sopan santun ketika melintasi sungai.

“Terutama ketika melintasi rawa yang ada di Sungai Lakar tersebut,” imbuhnya. (**)

Komentar