Reses Di Muara Musu, Adam Syafaat Diminta Perjuangkan Nasib Para Petani

Rohul538 views

Rohul:Riaunet.com-Para petani dikabupaten Rokan Hulu, merasa belum merdeka. Rendahnya harga komoditi baik hasil pertanian maupun hasil perkebunan membuat kehidupan para petani dan masyarakat kecil , semakin miris.

Tak sampai disitu, para petani di Rokan Hulu, khususnya di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir, saat ini juga dihantui rasa takut untuk membuka lahan perladangan dan perkebunan, karena melihat kasus hukum yang menimpa Iwan, warga Muara Musu tersangkut kasus hukum dan saat ini dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian, hanya karena membakar lebih kurang 700 meter lahan untuk perladangan padi.

Untuk itu, dalam kunjungan dalam agenda reses anggota DPRD provinsi Riau Adam Syafaat di Desa Muara Musu, Rabu Siang, 26 Februari 2020, masyarakat meminta politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini untuk memperjuangkan dan mencarikan solusi atas murahnya harga karet, hanya dibawah Rp10.000, yang tentunya imbasnya perekonomian masyarakat sulit berkembang.

” Harga karet ini sudah menjadi permasalahan bagi kami pak, tolonglah cari jalan keluar dari permasalahan masyarakat kita ini, karena kebanyakan warga kita adalah petani karet,” imbuh Makmur Warga Dusun Gelugur, Desa Muara Musu.

Masyarakat juga berharap Adam Syafaat dapat mencarikan solusi atas persoalan pembukaan lahan perladangan atau perkebunan, jika peraturan tidak membolehkan membuka lahan dengan cara membakar, maka masyarakat menuntut agar pemerintah mengedukasi masyarakat untuk membuka lahan tanpa membakar. Masyarakat juga meminta agar pemerintah memberikan bantuan alat berat, yang dapat membantu untuk pembukaan lahan tanpa membakar, jika itu salah satu solusi.

Yang tak kalah urgentnya dari persoalan tersebut, hari ini masyarakat desa Muara Musu merasa resah, karena wilayah desa mereka dikecam termasuk wilayah transmigrasi Desa Lubuk Kerapat. Sehingga dalam pengurusan sertifikat tanah selama ini masyarakat Muara Musu sering kewalahan, dan sebagain masyarakat justru mendaftar pembuatan sertifikat lewat Desa Lubuk Kerapat.

Baca Juga:  Sayembara Dari PT SPR Langgak Sukses Menarik Perhatian Designer Terbaik Rohul

Pengakuan Nizar, warga setempat, ” tanah ini sudah dari dulu menjadi kepemilikan warga Muara Musu, tempat bercocok tanam warga Muara Musu, kami warga yang pertama kali tinggal disini. Namun kini kenapa kepemilikannya jatuh ke tanah transmigrasi?”, tanya Nizar.

Nizar berharap Adam Syafaat dapat membuka pintu penyelesaian persoalan tersebut, dan tanah wilayah masyarakat Muara Musu seutuhnya menjadi milik warga tersebut.

Selain aspirasi terkait persoalan petani, Adam Syafaat, Anggota DPRD Riau Komisi IV , juga diminta memperjuangkan masalah masyarakat yang menjadi tupoksi aspirasinya yakni pembangunan drainase di jalan provinsi yang melintasi desa Muara Musu, bantuan lampu penerangan jalan umum, dan pengadaan ambulance desa.

Mengantongi aspirasi dari para petani dan masyarakat Muara Musu, Adam Syafaat mengaku turut prihatin. Apalagi persoalan yang menimpa Iwan.

“Terhadap persoalan petani hari ini, baik harga karet, pembukaan lahan tanpa membakar, nanti akan kita komunikasikan dengan instansi terkait, agar pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dapat bersama-sama memberikan solusinya”, ujar Adam Syafaat.(Na).

Komentar