Kapolsek Muda Jajaran Polres Pelalawan ini Berjibaku Padamkan Api di Teluk Meranti

Pelelawan249 views

PELALAWAN:Riaunet.com~Air hujan yang tak kunjung turun membuat semua masyarakat waspada. Tampa kecuali yang tinggal di desa atau di kota. Hal yang diwaspadai dan menghantui adalah kebiasaan saat musim kemarau yaitu kebakaran hutan dan menimbulkan asap.

Hal ini menjadi perhatian semua pihak terkhususnya pihak kepolisian. Salah satunya, Kapolsek Teluk Meranti, Ipda Dymas Bagus Bimantara,S.Tr.K.
Pria kelahiran Pasuruan, 2 November 1995 ini sudah dipercaya oleh kesatuan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) di wilayah Polres Pelalawan Propinsi Riau, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2018.

Hal ini disampaikan mediacenter pelalawan melalui via whatshapp di mediacenter Pangkalan Kerinci, Rabu (24/2/2021). Namun sekarang Kapolsek muda ini sedang di hadapkan pada tantangan besar dalam hal penanganan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Terlebih di tempat dia bertugas termasuk daerah yang rawan terjadinya karhutla. Apalagi Kecamatan Teluk Meranti ini memiliki banyak kontur tanah bergambut.

Ipda Dymas mengatakan, harus bekerja lebih keras untuk mengantasi masalah tersebut. Apalagi sekarang musim kemarau dan penanganan karhutla menjadi atensi langsung Presiden Republik Indonesia Jokowidodo.

“Di wilayah Kecamatan Teluk Meranti, perjalanan ke titik pemadaman seringkali harus menggunakan speed boat dan tantangannya adalah ombak yang kuat. Karena di Teluk Meranti terkenal dengan sungainya yang dapat menciptakan ombak yang sangat besar yaitu Ombak Bono.

Dikatakan Ipda Dymas lagi, dalam kegiatan pemadaman di tanah gambut sangat berbeda dengan tanah mineral, karena tanah gambut apabila sudah terbakar dan kita injak, kaki kita akan masuk kedalam tanah tersebut. Bara api didalam tanah gambut masih menyala, sangat berbahaya untuk orang yang belum paham dengan sifat tanah gambut.

Baca Juga:  Satu pasien Positif Covid-19 Asal Kabupaten Pelalawan Telah Sembuh

“Apabila terjadi Karhutla, saya selalu memberikan atensi kepada anggota agar selalu mengutamakan keselamatan diri. Lalu saya melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk bersama-sama mengatasi bencana ini,” ujar Kapolsek.

Apabila cukup besar, biasanya kami meminta untuk dilaksanakan water boombing menggunakan helikopter dan membuat sekat bakar menggunakan excavator untuk membatasi penyebaran api semakin meluas. Untuk upaya melalui darat, kami menyiram titik api tersebut dengan menggunakan berbagai alat seperti mesin sibahura, mini tohatsu, ministriker, robin dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah banyak TKP Karhutlah yang sudah dapat saya dan anggota padamkan. Berkat kerjasama dan koordinasi yang baik di semua lini. Sampai saat ini selalu bersyukur masih selalu bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat terutama untuk membuat udara yang bersih dan bebas asap untuk seluruh masyarakat, karena udara yang bersih dibutuhkan oleh anak cucu kita. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi kita semua. Insyaallah lelah kami menjadi berkah untuk semuanya, amin,” ucap Kapolsek Ipda Dymas.

Sebelumnya Ipda Dymas juga bercerita bahwa Jarak tempuh Polres Pelalawan ke Polsek Teluk Meranti kurang lebih 3 jam perjalanan dengan kondisi jalan yang cukup parah. Tantangan utama di wilayah hukum Polsek Teluk Meranti ini adalah kebakaran hutan dan lahan, yang menjadi atensi bapak Presiden Jokowidodo saat ini. “Banyak cerita yang saya dapatkan saat melaksanakan pemadaman Karhutla. Mulai dari lahan terbakar yang susah di jangkau, jatuh bangun dari motor, tanah gambut yang dalam, sumber air jauh, cuaca panas terik, lahan semak yang sangat luas, hingga saya harus terpisah oleh jarak dengan keluarga dan orang tua. (Giro)

Komentar