PEKANBARU:Riaunet.com- “Bukan benang sembarang benang, benang di jahit si kain batik, datang bukan sembarang datang, datang nak buat persembahan terbaik”.
Pantun sebait yang dibacakan Muhammad Rizal ketika membuka awal penampilan kontingan TP PKK Kabupaten Bengkalis pada lomba Parade Devile Jambore Kader PKK tingkat Provinsi Riau tahun 2018, ternyata memang bukan sembarang pantun.
Kamis malam, 13 September 2018, pada saat penutupan jambore di Gedung Daerah Balai Serindit Gubernuran Riau, pantun yang dibacakan Muhammad Rizal pada pagi harinya di Gedung Wanita Provinsi Riau, benar-benar berkenyataan.
Pasalnya dan seperti tahun 2017 silam, pada Jambore Kader PKK tingkat Provinsi Riau tahun 2018, tim Parade Devile TP PKK Kabupaten Bengkalis kembali menjadi yang terbaik.
Pada kegiatan tahunnya yang tahun ini mengambil tema “Melalui Jambore Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi Riau Kita Tingkatan Integritas dan Sportivitas Kader PKK dalam Berinovasi dan Berkreasi”, 11 TP PKK Kabupaten/Kota lain di Riau, tak mampu menggusur kehebatan TP PKK di nomor Parade Devile ini.
Dengan kata lain, sejak tahun 2016, maka sudah tiga kali berturut-turut kontingen Parade Devile TP PKK Kabupaten Bengkalis menjadi juara I.
Sementara tempat ke-II dan ke-III, masing-masing direbut kontingen Parade Devile TP PKK Kabupaten Pelalawan dan Kota Dumai. Sementara Harapan I diraih TP PKK Kabupaten Rokan Hulu.
Sesuai ketentuan, dengan kemenangan ini tim Parade Devile Kabupaten Bengkalis berhak mewakili TP PKK Provinsi Riau pada Jambore Kader PKK Nasional yang dijadwalkan dilaksanakan Oktober.
Tak hanya itu, pada Jambore Kader PKK Nasional tersebut, dari Provinsi Riau, hanya tim Parade Devile dari Kabupaten Bengkalis yang bakal ikut lomba.
Pasalnya, saat Jambore Kader PKK Nasional, hanya Parade Devile ini yang diperlombakan. Sedangkan yang lain, seperti Yel-Yel, lomba busana maupun penyuluhan antar Kelompok Kerja (Pokja) PKK tidak diperlombakan.
Adapun personil kontingen TP PKK Kabupaten Bengkalis dilomba Parade Devile ini adalah Meri Liana dan Zulhayati (dari Kecamatan Bandar Laksamana), Deden dan Suprayetno (Kecamatan Bantan), Isra Hayani, Desi, Juriyah, Sri Lestari, Rita Afriyana, dan Fatimah (Kecamatan Bengkalis). [rom/rls].
Komentar