Langsa:Riaunet.com-Komandan Kodim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis yang diwakili oleh Pasi 3 Personel Kapten Inf Widarmawan melepas para Babinsa baru ke Koramil Jajaran Kodim 0104/Atim, bertempat di Makodim 0104/Atim, Desa Payobujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, Kamis (18/10/2018).
Dalam kegiatan tersebut Dandim 0104/Atim memberikan pesan kepada para Babinsa baru lewat Kapten Inf Widarmawan yang mana Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD merupakan satuan teritorial TNI AD paling bawah, yang berhadapan paling langsung dengan masyarakat. Dia berada di bawah Komando Rayon Militer, bagian dari Komando Distrik Militer dan Komando Resor Militer, yang menginduk pada Komando Daerah Militer.
“Seorang Bintara Pembina Desa memiliki wilayah operasi yang luasannya bervariasi, dari cuma satu desa hingga beberapa desa. Dia juga punya bisa asisten yang adalah tamtama TNI AD, sesuai dengan keperluan dan kondisi nyata setempat,”ujarnya.
Di kota besar, kata Dandim bahwa semisal Jakarta, bintara-bintara Pembina Desa ini kurang mendapat “tempat” alias kurang dikenal karena banyak sekali satuan-satuan induk yang lebih besar berlokasi di ibukota Indonesia itu.
Sebetulnya, apa tugas pokok para bintara pembina desa TNI AD itu?
Menurut Peraturan Kepala Staf TNI AD Nomor 19/IV/2008 tertanggal 8 April 2008, seorang Bintara Pembina Desa berkewajiban untuk melaksanakan pembinaan teritorial sesuai petunjuk atasannya, yaitu komandan Komando Rayon Militer.
“Secara pokok, tugas-tugas mereka meliputi mengumpulkan dan memelihara data pada aspek geografi, demografi, hingga sosial dan potensi nasional di wilayah kerjanya,”tegasnya.
Hal ini meliputi banyak sekali aspek, yaitu aspek SDM, SDA, sarana-prasarana dan infrastruktur di wilayah binaannya. Contoh aplikasinya pada saat bencana alam terjadi di satu wilayah, maka Babinsa ini menjadi ujung tombak informasi awal operasi militer selain perang berupa operasi kemanusiaan TNI AD atau gabungan.
Aplikasi lain di antaranya, dia yang tahu di mana saja sumber air bersih, lapangan yang bisa dijadikan penampungan pengungsi, warga yang memiliki radio amatir yang akan sangat bermanfaat dalam berkomunikasi, dan lain sebagainya, sampai jumlah cadangan pangan tersedia.
“Juga memberikan informasi awal terkini tentang kondisi dan situasi wilayah bagi pasukan tempur yang bertugas di wilayahnya. Semuanya harus dia laporkan pada komandannya pada kesempatan pertama, “pungkasnya.
Para Babinsa TNI AD yang biasanya bintara senior dari satuan-satuan tempur yang telah menyelesaikan masa bakti di satuan-satuan asalnya itu, sebelum resmi bertugas harus di-“gembleng”- dulu selama beberapa bulan mengacu pada buku ajar yang telah ditetapkan. [MI].
Komentar