Rokan Hulu:Riaunet.com – Seorang warga asal Pagaran Tapah bernama Tondi Isri Panjaitan, yang kerap disapa Pak Je melaporkan Rekan nya ke Polres Rokan Hulu usai di tuding membawa kabur satu unit Mobil Calya. Berdasarkan keterangan Pak Je kepada awak media pada Kamis, (23/11/23) sore, Laporan tersebut sudah masuk pada akhir Oktober lalu .
Pak Je menyebutkan tuduhan Palsu atau Fitnah yg di lakukan rekan nya (Sdr Arwi) disebar melalui Group WA PAC PP Pagaran Tapah, Rabu (25/10/2023) lalu sekitar pukul 15.07 (Bukti terlampir 1).
Pasalnya, bermula dari rekan kerja rental mobil. Sdr Arwi merupakan pemilik mobil Calya, dan Pak Je adalah perantara perentalan mobil tersebut (antara Sdr Arwi dan Pelanggan yang mau merental mobil). Tepat pada Jumat, 20 Oktober 2023 lalu, dengan jelas Arwi merentalkan mobil tersebut nya itu melalui Pak Je kepada Sdr KAKUNG.
“Pagi Jumat itu Kakung menelpon saya minta carikan mobil Rental untuk kepekanbaru. lalu saya tanyakan Arwi bisa atau tidak mobilnya di rentalkan, trus dia jawab bisa tapi Arwi minta panjar, saat itu saya kirim uang panjarnya melalui rekening saya ke saldo dana nya” Terang Pak Je
Sebelum Unit diserahkan pada perental Sdr ARWI minta kepada Pak Je agar kekurangan uang rental 200rb di lunaskan lalu Pak Ke dgn Sdr ARWI bersama-sama menjemput kekurangan uang Rental tersebut ke Rumah Sdr Kakung lalu Sdr ARWI minta di antarkan ke Pabrik SAI.
“Trus sore saya antar mobil yg tersebut ke rumah Kakung” imbuhnya.Namun kejadian tak terduga terjadi esok hari nya (Sabtu, 21/10/2023) Sekitar pukul 14.00 WIB Mobil Calya milik Arwi di tarik oleh pihak MPM Lesing.
“Kakung tu nenelpon saya ngasih tahu bahwa Mobil calya milik Sdr Arwi yang dia rental di ambil oleh Pihak MPM (rekaman audio ada). Lalu Sdr Kakung minta saya carikan mobil pengganti buat dia pulang” Kata Pak Je.
Dalam pengakuan kakung, ia menerima surat penarikan dari pihak lesing. Ia juga dibawa langsung ke Kantor MPM nya dan mendapatkan penjelasan dari petugas MPM bahwa mobil yang di rental nya itu sudah menunggak empat bulan angsuran. Namun ada yang aneh, surat penarikan yang diberikan kepada kakung tidak sesuai dengan mobil Calya milik Arwi.
Melihat surat yang tidak sesuai, Arwi (pemilik mobil Calya) tidak terima. “ini sudah bersalahan surat ini mobil yang di tarik tidak sesuai dgn yang ter catat di surat penarikan” Tandas Arwi.
Pak Je berusaha menenangkan, dan mengajak Arwi esok harinya ke kantor MPM yang menarik mobil rekan nya itu. Namun, Arwi menyambut nya dengan spontan bahwa kasus ini sudah di laporkan ke polisi tentang penggelapan mobil, dalam laporan tersebut nama Pak Je (Tondi Isri Panjaitan) di cantumkan.
Merasa sedikit kecewa dengan tanggapan Arwi yang ingin ia bantu, Pak Je berkata “Karena sudah dia sebut nama saya di laporkan ke polisi, saya pun malas ngurus nya. Saya jawab aja waktu itu ke Arwi : Oo iyalah..” Kata Pak Je.
Arwi sempat meminta paksa uang ke kakung yang kemudian berhujung juga kepadanya melalui telfon. Uang yang di minta arwi katanya digunakan untuk transportasi MPW menjemput mobil miliknya ke MPM Pekanbaru. Namun hingga satu hari kemudian mobil tersebut belum juga kelihatan.
Tak hanya itu, Risky (adik dari sdr.Arwi) mengirimkan pesan Whatshap yang berisikan tuduhan terhadap Pak Je melalui WA grup PAC PP Pagaran Tapah (Bukti Terlampir). Tak cukup sampai disitu, ada lagi ancaman menghancurkan rumah Pak Je yang di lakukan Sdr Arwi melalui group WA PAC PP (Bukti terlampir).
Rentetan kejadian, semakin hari Arwi semakin menggila, ia sempat mendatangi rumah Pak Je dengan membawa sebuah linggis sambil marah-marah dan mengeluarkan kata-kata ancaman pada istri dan anak Pak Je. Hal ini dilihat dan disaksikan okeh tetangga Pak Je, diantaranya : Nyoto, Febi, Diana, Sukasmi, Lina, Reza, dan Ilham.
Semenjak kejadian itu, hidup Pak Je serta keluarga merasa terganggu dan tidak nyaman dengan berbagai ancaman dan tuduhan, bukan hanya dari orang yang dia anggap biasanya itu sebagai rekan, tapi juga banyak pihak-pihak luar yang ikut serta didalamnya.
Oleh sebab, itu atas kejadian tersebut Pak Je melaporkan kejadian tersebut kepada polis. Ia melaporkan atas kasus Fitnah ATAU Tuduhan Palsu ATAU Penyebaran Berita Bohong, kemudian Pencemaran Nama Baik, atau Pembunuhan Karakter, Tindak pidana Percobaan Penganiayaan/Pengancaman Terhadap Nyawa dan Perbuatan Tidak Menyenangkan.
“Saya memohon agar permasalahan Saya ini dapat sesegera mungkin dibantu untuk mendapatkan penyelesaiannya secara hukum, dan saya mohon keadilan itu di tegakkan seadil-adil nya” Kata Pak Je Kepada Awak Media. **(Na)
Komentar