Para pengemis yang dijaring tim razia Gepeng di Bireuen

Berita Aceh222 views

Bireuen:Riaunet.com– Tidak seorangpun gelandangan dan pengemis ( Gepeng) yang terjaring dalam razia mengemis di Simpang Empat ( Lampu Merah) Bireuen namun data mereka setelah diinterograsi pihak Dinsos adalah dari Aceh Utara,Kota Langsa dan Langkat Sumatera Utara yang datang merusak pemandangan dan citra Bireuen .

 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, Drs Murdani, melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Halidar, S.Sos, M.Si, menyebutkan, dalam prosesi pelaksanaan razia mereka menjaring sejumlah Gepeng di simpang lampu merah. Dan dari beberapa orang yang terjaring ternyata ada yang melakukan modus operandinya dengan berpura-pura buta mengemis bersama isterinya yang juga bertato melancarkan aksinya di simpang empat ( lampu merah) Kamis (1/11) sore.

Terungkapnya pengemis yang bertato dan tidak buta namun berpura-pura buta setelah pihak Dinas Sosial Kabupaten Bireuen dan Satpol PP melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) kemudian tim curiga dalam mengisi biodatanya dan ketika diinterogasi lebih dalam lagi akhirnya dia mengaku sendiri tidak buta dan langsung membuka kedua matanya.

Pria yang kemudian teridentifikasi bernama Drajat (27) melakukan aksi mengemis bersama isterinya  Nadira, beserta dua orang anak-anaknya dan mengaku sebagai warga Gampong Blang, Kota Langsa. Lalu ketika petugas meminta untuk nenbuka banjunya ternyata di seluruh tubuh Drajat bertato dan bahkan isterinya Nadira juga bertato.

Selain itu ada lagi pasangan suami isteri yang terjaring adalah Wahendro (30) dan isterinya Indah Muliana dan mengaku warga Kebun Lada, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Pengemis kainnya yang juga dibekuk dalam razia Gepeng adalah Nurdin (32), warga Blang Jruen, Aceh Utara, Saiful Bahri (46), warga Meunasah Asan,juga warga Aceh Utara.

Menurut Halidar, semua para pengemis yang terjaring dalam razia baru pertama kali ini beroperasi di Bireuen dan semua mereka berasal dari luar Kabupaten Bireuen yakni Aceh Utara, Kota Langsa dan ada bahkan dari Langkat, Sumatera Utara.

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Sambut Baik Kehadiran PPTI di Aceh

Disebutkan, semua mereka setelah didata, diarahkan serta dinaskhati dipulangkan ke daerah asal masing-masing . (MAN)

Komentar