Bambu Semakin Langka di Pidie  dan Pidie Jaya 

Berita Aceh399 views

Sigli Aceh:Riaunet.com-Pohon bambu yang merupakan, bahan pembuatan segala jenis hiasan rumah tangga termasuk untuk segala keperluan bikin rumah semi permanen, semakin langka pada dua Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.

Hal ini, dijelaskan sejumlah warga masyarakat dikawasan Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, yang dihubungi Media Online  ini, Minggu (28/01), melakukan opservasi ke daerah tersebut, mengatakan selama beberapa tahun belakangan ini, keperluan bambu bagi masyarakat cukup banyak.

Keperluan bambu menurut Tgk Abdullah,57,penduduk Meunasah Gantung, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, menyebutkan bahwa kini, kelangkaan batang bambu ini,menjadi salah satu ketakutan bagi warga, sebagai pengrajin alat kebutuhan rumah tangga.

Batang bambu, sebagai bahan baku, khususnya kerajinan tangan dan industri rumah tangga, terutama buat tepas, segala jenis hiasan  kursi, meja  dan tudung saji termasuk tiang pagar kebun.

Juga dapat digunakan penyangga tambak dan buat rumah, kayak masa dulu rumah dibuat dari batang bambu, beratap rumbia, ungkap Abdullah bersama Tgk Jahya,keduanya adalah pemilik rumpun bambu, yang setiap hari ditebang untuk dijual kepada pembeli mulai dari Rp 14,000 /batang (ambil dilokasi rumpun bambu) dan harga mau di antar ketempat pembeli Rp 28,000/batang.

Mahalnya harga bambu ini, selain sudah langka juga banyak peminat untuk buat segala jenis perabot rumah tangga, begitu pula rumpun bumbu yang telah hidup ratusan tahun ini, sudah banyak yang mati terus ditebang dan lama baru hidup kembali, kata, Abdullah.

Sedangkan penghasil bambu banyak juga terlihat di kawasan Kabupaten Pidie Jaya, yang tumbuh subur di gampong gampong, sejelas Mukhsin, warga Jangka Buya, pihaknya selalu batang bambu digunakan untuk buat rangkang dan bahan tiang atap rumbia.

Baca Juga:  Zikir Akbar dan Tausiah Sambut Tahun Baru Islam 1440 H

Meminta bambu (trieng) ini, langsung ke daerah itu membeli untuk dibawa ke bireuen dan Sigli termasuk Banda Aceh, oleh sebab itu kerajinan bahan baku bambu termasuk tepas, diminati warga lokal termasuk orang yang datang dari Medan dan lainnya, tambah Muchtar, yang pula pemilik rumpun bambu Juga pengrajin tepas.,[Zal].

Komentar