Kabupaten Pidie:Riaunet.com-Bilakita masuk ke sejumlah Gampong, di Kabupaten Pidie mungkin pula Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, terlihat jelas pada setiap kebun dan rumah rumah penduduk, tumbuh subur tanaman pohon Melinjo sebagai bahan baku kerupuk muling(melinjo).
Tumbuh subur pohon Melinjo ini,hidup puluhan tahun lalu, menurut Tgk Usman, warga Gampong Meunasah Gantung, Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie, yang dihubungi media online ini,Selasa (29/01) Kabupaten Pidie mungkin saja di Kabupaten Pidie Jaya, sudah pisah dengan Kabupaten Pidie ini, terlihat jelas banyak tanaman Melinjo.
Warga masyarakat di gampong gampong penghasil kerupuk muling ini, dari tanaman pohon Malinjo sudah lama sekali, ditanam baik dikebun maupun halaman pekarangan rumah. Tanaman ini hidup secara turun temurun, dari hasil jatuh buah(bijih) Melinjo, ke tanah, pemiliknya sewaktu mengutip tertinggal beberapa bijih, lalu tumbuh sampai puluhan batang dari sekitar pohon induk.
Puluhan batang tumbuh menjadi besar ada pula, dipindahkan ketempat lain, sebagai pemerajaan tumbuhan ini, ujar, tgk Usman, tokoh masyarakat gampong itu, mengisahkan asal usul tanaman mali jo, yang sudah tua dan muda.
Batang Melinjo ini,, terus dipelihara, setiap musim buah atau biji,cukup banyak, panen setiap gampong ada, sehingga kadang kala harga Melinjo merosot,oleh petani ada yang menjual biji telah dikupas dengan cara pakai takaran bambu Rp 15,000/bambu dan ongkos tumbuk Rp 12,000/bambu.
Kini harga melinjo kini Rp 60,000/kg,oleh sebab itu, masyarakat terus mempertahankan tanaman ini sebagaimana mata pencarian bagi mereka, sampai bikin rumah baru dan sekolah anak biaya dari melinjo, sampai sarjana,ungkap Usman.
Sejumlah pedagang, yang dihubungi secara terpisah, merupakan penampungan kerupuk melinjo di beberapa Pasar di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya, mengatakan sentra produksi kerupuk melinjo ini, di Provinsi Aceh, ya, pada dua kabupaten ini.
Harga juga bervariasi dari Rp 45,000 sampai Rp 60, 000, menurut kualitas kerupuk melinjo ini, walaupun demikian minat masyarakat cukup banyak seluruh Aceh sampai nusantara bahkan dikirim ke manca negara, ujar sejumlah pedagang diwakili Abdul Hamid, dari pasar Pagi dikawasan Pante Raja. [Zal].
Komentar