Bireuen:Riaunet.com- Universitas Almuslim melaksanakan wisuda hari kedua Minggu (2/12) sebanyak 299 lulusan dari dua Fakultas di Gedung Auditorium Akademic Center (AAC) Ampon Chiek Peusangan Kabupaten Bireuen.
Hasil data yang diperoleh dari pihak panitia dari jumlah lulusan yang diwisuda pada Minggu, peraih cumlaude sebanyak 34 orang dan penyerahan ijazah kelulusan peraih cumlaude didampingi oleh orang tua/wali wisudawan masing-masing.
Adapun 299 lulusan yang diwisuda rinciannya adalah lulusan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) 255 orang dan Diploma III Kebidanan 44 orang.
Ada kekhususan dalam wisuda lulusan Kebidanan yaitu adanya sumpah kebidanan yang dipimpin dr. Irwan A Gani, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen.
Pada kesempatan acara wisuda turut berpidato dan sambutan wisuda Al Muslim Ketua Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DiKTI) XIII Aceh, Prof Faisal A.Rani,SH,M.Hum, yang dilanjutkan juga oleh Ketua Pembina Yayasan Almuslim Drs Anwar Idrism sedangkan orasi ilmiah disampaikan Prof Djufri, M.Si, Dekan FKIP Unsyiah.
Sementara Rektor Al Muslim, Dr H Amiruddin Idris SE,M.Si dalam pidatonya menyebutkan, tantangan Revolusi Industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh civitas akademika Universitas Almuslim, agar mampu meningkatkan daya saing di tengah persaingan global yang kini telah dikuasai perangkat digital.
Diharapkan berbagai inovasi terus dilakukan, seperti pengembangan Cyber university, penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal Teknologi Informasi, Kecerdasan buatan, sistem siber (Cyber System), yang mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil.
Dijelaskan pula dengan karakteristik globalisasi seperti itu, menjadi tantangan tersendiri bagi lulusan FKIP yang bercita-cita menjadi guru. Sebab guru adalah garda terdepan dalam pendidikan .
Dakam kaitan tersebut tentunya guru harus terus belajar untuk meningkatkan kompetensi agar bisa menghadapi peserta didik generasi milenial di era Revolusi 4.0 I .Dan dalam era Revolusi 4.0, guru bukan hanya sekadar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar.
Hal tersebut mengandung arti, setiap guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreatif, inovatif dan aktif dalam menggunakan multimedia, multi-metode, dan multi sumber agar tercapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.
“Demikian pula bagi lulusan Diploma III Kebidanan, yang tidak boleh luput dari kemampuan keunggulan menguasai teknologi dan bahasa, hal ini karena perkembangan ilmu kedokteran yang begitu pesat dan tersebar cepat dengan berbagai penemuan baru,” Pungkasnya .(MAN)
Komentar