Astafirullahalazim… Tolak Uang 5 Juta,, Toro Nyaris Tewas

Bengkalis336 views

Bengkalis:Riaunet. Com- Kejadiannya, di Bengkalis (2005) tengah malam. Kala itu Toro, baru saja memberitakan kasus dugaan korupsi pengadaan buku.

Toro, dianiaya hingga babak belur. Penganiaya, yang diduga suruhan pihak Dinas Pendidikan dan Kontraktor, berencana membuang Toro ke sungai.

Ini salah satu, pengalaman tragis Toro sebagai wartawan pemburu korupsi. Kala itu, kasus dugaan korupsi pengadaan buku, tengah diinvestigasinya.

Konon, kapal yang mengangkut buku dari Jakarta menuju Bengkalis itu, tenggelam di Perairan Selatpanjang. Buku dikabarkan rusak semua.

Toro, mencium aroma korupsi di balik skenario proyek (APBD Bengkalis, Tahun 2004) bernilai miliaran rupiah itu. Soalnya, ada beberapa kejanggalan

Di antaranya, dalam LKPJ Bupati, realisasi proyek disebut mencapai 100 persen. “Itu yang mengundang kecurigaan saya,” katanya.

Kasus diberitakan Toro. Saat itu Toro bekerja sebagai wartawan untuk Surat Kabar, OTORITAS DAERAH.

Media ini, milik pamanya, Foa Hia, salah seorang Tokoh Pers Nasional, ikut merumuskan Kode Etik Jurnalistik Indonesia (KEJI). Foa Hia  juga seorang Advokat.

Sebenarnya, kala melakukan reportase dan investigasi kasus ini, sebelum berita naik, seorang Kontraktor bernisial Sm, mendatangi Toro.

“Saya diajak nego. Saya disodori Rp 5 juta. Saya tolak. Berita, tetap saya naikkan,” katanya.

Berita naik. Korannya, beredar di Bengkalis. Suasana heboh. Pihak Dinas Pendidikan setempat yang dipimpin Has, kebakaran jenggot.

Sebab, dalam berita yang beredar tersebut, Toro meminta Kejaksaan Tinggi Riau, mengusut kasus dugaan korupsi itu.

Kembali  ke kisah tadi. Malam itu, Toro yang masih lajang itu, belum tertidur. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ternyata, 4 orang OTK.

Begitu pintu dia buka, bogem mentah bertububi-tubi langsung menghantam wajahnya. Toro tersungkur.

Tetapi, stamina Toro memang kuat. Dia tetap sadar saat digiring ke kawasan Sungai Bengkel.

Baca Juga:  Sosialisasi Karhutla, Ini Himbauan Babinsa Koramil 05/Bukit Batu Cegah di Desa Tenggayun

“Untung Tuhan menolong saya. Saya, ternyata, masih layak hidup. Seseorang pengendara sepeda motor, melintas,” katanya.

Toro menyebut, betapa Tuhan Maha Penolong. Toro merasa, Tuhan segera mengirim bantuan, untuk menyelamatkan nyawanya.

“Ternyata, orang yang melintas itu, Pak Harahap. Dia seorang Opsir Tentara. Dia juga teman baik saya,” katanya.

Di kegelapan, si Tentara merasa ada sesuatu.Dia menghentikan motornya. Kemudian mengarahkan lampu motor-nya ke arah aktivitas itu.

Dia makin curiga. Si Tentara segera mendekat dan melihat wajah Toro. Dia segera bertindak.

“Pak Harahap dengan cekatan, memukuli mereka. Dan, mereka lari,” katanya.

Toro kemudian diselamatkannya. Toro yang wajahya babak belur  di bawa ke rumah sakit.

Toro kemudian menyadari, peristiwa itu berkaitan dengan berita yang dia tulis. Ada kaitannya dengan uang Rp 5 juta yang dia tolak.

“Pak Harahap meminta saya segera meninggalkan Bengkalis,” kata Toro.

Setelah itu, perburuan korupsi dimulai lagi….[rls].

Komentar