Aceh Timur:Riaunet.com-Memasuki abad 21, masyarakat dunia sepertinya kurang peduli terhadap faham nasionalisme atau wawasan kebangsaan, bahkan termasuk masyarakat Indonesia, di mana sebagian menunjukkan kurang perhatian dalam memelihara, menjaga serta mengembangkan wawasan kebangsaannya.
Kabupaten Aceh Timur bersama Kodim 0104/Atim menggelar Sosialisasi 4 (Empat) Pilar Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara dengan Tema “Kita Jaga Persatuan Dan Kesatuan Keamanan Dan Perdamaian Di Kabupaten Aceh Timur“, bertempat di Aula Pendopo Pemkab Atim, Desa Idi Reyeuk, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (22-11-2018).
Dalam kesempatan tersebut Dandim 0104/Atim Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis yang diwakili oleh Pasintel Lettu Chb Rofingi A. S mamaparkan persoalan tentang proxy war yang melanda, khususnya dialami di Indonesia.
“Proxy war adalah perang dengan menggunakan tangan ketiga, tanpa disadari, perang asimetris terjadi, “paparnya.
Di usianya yang sudah sudah 73 tahun ini, Indonesia telah sekian kali mengalami proses pergantian kepemimpinan. Namun, persoalan nasionalisme dan kebangsaan masih menjadi problematika hingga saat ini.
Menurutnya, melalui perang Proksi, sebuah lembaga, negara atau ideologi tidak perlu secara langsung turun menyebarkan pengaruhnya. Selain lebih praktis, perang proxy juga sulit dielakkan dan disadari karena terjadi secara tidak langsung.
“Jadi Indonesia ini bisa dilihat sebagai arena berlangsungnya proxy war, mengingat potensi SDM dan SDA nya yang besar. Disini kegiatan bela negara menjadi relevan untuk mencegah masyarakat terseret dalam polarisasi yang digagas pihak asing, “tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa bela negara itu bukan semata-mata mengangkat senjata untuk membela tanah air, karena bela negara itu intinya ada di penguatan nilai-nilai kebangsaan yang luhur seperti persaudaraan, kerukunan dan gotong royong sebagaimana diilhami melalu Pancasila.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, masih menurut Dendi, saat ini terus tergerus oleh ideologi-ideologi pragmatis yang berusaha memecah kerekatan bangsa demi kepentingan sesaat.
“Ini saya rasa perlu jadi perhatian bersama agar bangsa ini tetap kokoh berdiri menaungi rakyatnya, “pungkas Perwira yang bertubuh gempal itu. [MI].
Komentar