Bireuen:Riaunet.com-Empat unit mesin desain Grafika milik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 2 Peusangan Matanggelumpangdua Kabupaten Bireuen, Terbengkalai sudah lima tahun akibat tidak tersedia operator atau mekanik, mesin itu.
Hal ini, dijelaskan Kepala SMKN 2 Peusangan Matanggelumpangdua, Ermawati, melalui Muchtar Kepala Jurusan Desain Grafika didampingi Ibnu Fajar Kepala Bengkel, dalam keterangannya kepada media online ini, Rabu(23/01),menyebutkan tiga mesin ini bantuan dari Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah raga Kabupaten Bireuen tshun 2014, adalah mesin indoor, masin sticker dan mesin cover liminating panas.
Sedangkan mesin foto copy warna getsefner (tinta warna) bantuan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, tahun 2015,baik tiga mesin diatas, tidak bisa dipakai oleh praktek siswa sebanyak 124 orang siswa dari tiga jurusan desain Grafika, produksi Grafika dan rekayasa perangkat lunak (RPL) ketiadaan empat warna tinta atau dawat,harga satu set tinta jutaan rupiah.
Bagi tiga mesin, indoot, sticker dan cover, ini, sewaktu datang mesin ini,sama sekali tidak bisa di pakai, tak ada operator, begitu datang dari bantuan dinas, sudah lima tahun dibiarkan saja,sama sekali diajarkan cara cara pemakaian mesin ini semacam demo, baik dihadapan siswa maupun guru jurusan, yang bersangkutan, jelas Ibnu Fajar Bersama Mukhtar.
Pihak Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah raga Kabupaten Bireuen sama sekali tidak menurunkan operator ke sekolah, sudah diantar barang tidak dimanfaatkan siswa, pada tiga jurusan dimaksud.Sampai kini barang disimpan dalam ruang praktek siswa desain Grafika.
Padahal tambah Ibnu Fajar bersama Mukhtar, sangat dibutuhkan untuk keperluan pekerjaan Grafika cetak mencetak, baik sticker maupun lainnya. Diharapkan yang akan datang, baik Dinas Pendidikan Provinsi Aceh maupun Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah raga Kabupaten Bireuen, jangan asal memberikan bantuan mesin tanpa bisa dipakai,oleh guru terutama untuk praktek siswa itu sendiri.
Terbengkalai ke empat mesin ini, cukup kerugian bagi siswa dan guru, seharusnya dipakai cetak segala jenis Grafika, juga mengalami kerugian negara jutaan rupiah,sebab sekolah ini, khusus untuk mencetak siswa berpotensi dibidang Grafika, sebut Muchtar dan Ibnu Fajar [Zal].
.
Komentar