Bireuen:Riaunet.com-Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bireuen, Surya,Kamis(14/02)Sekitar pukul 12 15,wib, di ruang kerjanya, menyebutkan sudah lama krisis guru, khususnya bagi guru Sekolah Dasar Negeri (SDN), belum ada perhatian dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi Aceh
Padahal sudah cukup lama laporan dari pihaknya, tentang kekurangan guru mata pelajaran Agama Islam sebanyak 90 orang, guru olahraga sekitar 142 orang guru beserta guru kelas lainnya,sekitar 460 orang guru, apalagi sekitar tahun 2019 akan guru kelas pensiun sebanyak 122 orang guru.
Kekurangan guru sekolah dasar ini, sekitar 460 orang guru kelas dari 228 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan lima Sekolah Dasar swasta, yang ada di Kabupaten Bireuen, oleh sebab itu perlu segera perhatian dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Aceh termasuk Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Krisis guru ini, menurut Surya, sudah lama terjadi, untuk mengisi kekosongan guru ini, ditugaskan guru bakti yang ada disekolah masing masing,membantu proses belajar mengajar, itupun tidak maksimal sebab sekolah yang bersangkutan, membayar mareka cukup sedikit sekitar Rp 200,000 sampai Rp 300,000/bulan, tergantung dari sekolah guru bakti itu bertugas.
Kadang kala, proses belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan dikalangan siswanya sekitar 32,883 orang, terkendala akibat kekurangan guru, sebenarnya guru bakti sekitar 1625 orang bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil, sebagai kekurangan guru apalagi banyak guru dan kepala sekolah akan pensiun 122 orang untuk 2019, yang lalu pensiun 146 orang guru,tahun 2018.
Bila hal ini, masih dibiarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Bireuen,dua sampai lima tahun mendatang, proses belajar pada rombongan belajar (rombel) Sekitar 1624, pada sejumlah sekolah dasar terutama dilokasi sekolah terpencil atau pedesaan tak tertutup kemungkinan juga pada lokasi sekolah dasar diperkotaan akan bisa ditutup.
Padahal proses belajar mengajar pada tingkat dasar ini, sangat penting karena jenjang pendidikan dasar, program pemerintah memberantas buta huruf dan meningkatkan kualitas pendidikan, ternyata guru mengajar tidak mencukupi ujar Surya,penuh harap pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Aceh bersama pemerintah Kabupaten Bireuen, serius memikirkan kekurangan guru ini.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Almuslim Peusangan Matanggelumpangdua Saiful Hurri bersama Kepala Bidang Kemahasiswaan Rahmad beserta Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Almuslim Ahmad , yang dihubungi, Kamis (14/02) secara terpisah menyebutkan pihaknya setiap tahun mencetak (lulusan) mahasiswa guru, sekitar 137 orang tahun 2017, dan 249 orang tahun 2015,juga 218 calon guru pada tahun 2016,sedangkan 2018 sekitar 123 calon guru sekolah dasar.
Semua lulusan ini ada sudah diangkat PNS di seluruh Provinsi Aceh, jadi guru sekolah dasar dikota dan pedesaan, bahkan dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Telah juga Kerja sama, lulusan siap pakai ini, dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kekurangan guru, pada Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Wakil Bupati Kabupaten Bireuen Muzakkar A Gani, yang dikonfirmasi dengan alat komunikasi bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen Zulkifli, sekitar pukul 14, 15 wib Kamis (14/02),gagal untuk minta penjelasan soal sejauh mana, untuk antisipasi tentang krisis guru sekolah dasar sudah berlangsung lama, ternyata kedua pejabat ini tak angkat alat komunikasi dimaksud, sampai berita ini naik cetak.
Yang jelas, pihak masyarakat dan wali murid, kekurangan guru sekolah dasar ini, dapat segera ditanggulangi pemerintah apalagi murid kelas VI, akan mengikuti ujian nasional, dan mutu pendidikan bisa terwujud, sebut, sejumlah wali murid yang dihubungi secara terpisah mengenai hal ini. (Zal)
Komentar