KEBEBASAN MEMPEROLEH PENDIDIKAN SEBAGAI WUJUD EMANSIPASI WANITA

Oleh : Nurhalimah (ayunurhalimh20171@gmail.com)
Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Pekanbaru:Riaunet.com-Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan terutama bagi kaum perempuan. Pendidikan adalah pembelajaran terhadap pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Emansipasi wanita merupakan proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah maupun dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan maju di segala bidang. Emansipasi wanita pada dasarnya tidak hanya berfokus pada kesetaraan hak antara laki-laki dan wanita. Namun, makna emansipasi wanita yang sebenarnya adalah tentang bagaimana wanita dapat maju dan berkembang serta mampu berkarya dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya termasuk salah satunya dalam hal memperoleh pendidikan.

Berbicara mengenai emansipasi wanita dan pendidikan akan mengingatkan kita pada sosok seorang wanita yang sangat berpengaruh dan melegenda terhadap munculnya istilah emansipasi wanita. Wanita tersebut adalah Raden Ajeng Kartini. R.A yang merupakan seorang tokoh wanita pemikir serta penggerak emansipasi wanita yang memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan secara layak. Perempuan juga membutuhkan pendidikan terutama pendidikan yang berkualitas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Karena wanita akan menjadi seorang ibu yang memberikan pendidikan pertama bagi seorang anak didalam sebuah kehidupan rumah tangga. Salah satu pokok substansi pemikiran Kartini adalah melalui emansipasi yang merupakan suatu upaya dalam mewujudkan kesetaraan perempuan dalam memperoleh pendidikan.

Hingga saat ini masih ada kaum wanita yang secara tidak sadar masih terbelenggu dalam budaya dan sistem adat istiadat yang mengikat mereka untuk berdiam diri di rumah dan tidak meninggalkan tempat kelahirannya untuk pergi melanjutkan pendidikan.Banyak yang tidak paham dengan makna emansipasi wanita itu sendiri. Dan masih ada yang belum paham tentang bagaimana cara menerapkan emansipasi wanita ini dalam kehidupan masa kini. Oleh karena itu, pemahaman terhadap emansipasi wanita dalam memperoleh pendidikan itu penting dipahami khususnya bagi perempuan masa kini.

PEMBAHASAN
Emansipasi wanita merupakan proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah maupun dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan maju di segala bidang. Emansipasi wanita pada dasarnya tidak hanya berfokus pada kesetaraan hak antara laki-laki dan wanita. Namun, makna emansipasi wanita yang sebenarnya adalah tentang bagaimana wanita dapat maju dan berkembang serta mampu berkarya dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya termasuk salah satunya dalam hal memperoleh pendidikan.

Penulis : Nurhalimah

Berbicara mengenai emansipasi wanita dan pendidikan, akan mengingatkan kita pada sosok seorang wanita yang sangat berpengaruh dan melegenda terhadap munculnya istilah emansipasi wanita. Wanita tersebut adalah Raden Ajeng Kartini. R.A yang merupakan seorang tokoh wanita pemikir serta penggerak emansipasi wanita dalam memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan secara layak. Refleksi emansipasi yang diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini adalah untuk membawa perubahan besar kepada perempuan Indonesia, yaitu perjuangan menuntut dan memperoleh hak pendidikan bagi perempuan.

Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam mencerdaskan generasi bangsa di masa yang akan datang. Sudah kewajiban negara untuk memenuhi hak pendidikan bagi anak, yang mana semua anak berhak mendapatkan haknya atas pendidikan. Cita-cita inilah yang merupakan impian dari Kartini yakni agar seluruh anak-anak terutama anak-anak perempuan agar dapat mempunyai kesempatan yang sama dalam hal memperoleh pendidikan.

Berdasarkan hasil pemikirannya kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan, Kartini melalui bukunya yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang” menjelaskan maksud dari emansipasi yaitu agar wanita mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya baik pendidikan keilmuan(kecerdasan berpikir), maupun pendidikan karakter.
Selain itu, fungsi emansipasi wanita dalam memperoleh pendidikan adalah agar wanita diakui kecerdasannya sehingga diberi peluang atau kesempatan yang sama untuk mewujudkan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian, wanita tidak akan direndahkan derajatnya baik di mata laki-laki maupun di dalam lingkungan masyarakat. Seperti kasus yang kita temui saat ini, banyak wanita yang menjadi korban pelecehan karena dianggap tidak akan mampu memberontak jika dilecehkan oleh kaum laki-laki. Di media massa misalnya, sering kita dengar kasus-kasus kekerasan dan pemerkosaan yang bahkan dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didiknya. Tindakan seperti itu terjadi karena laki-laki menganggap wanita adalah sosok yang lemah dan tidak mempunyai pendidikan yang cukup sehingga dipandang tidak mampu memperjuangkan haknya.
Sangat miris bila ada anggapan bahwa emansipasi wanita adalah upaya pemberontakan wanita dari kodrat kewanitaan. Banyak orang yang salah mengartikan makna dari emansipasi ini.

Baca Juga:  Bupati Rohil Audiensi Dengan Rektor Universitas Riau Bahas Kerjasama Program Beasiswa

Emansipasi dijadikan kedok untuk memperoleh kebebasan yang sebebas-bebasnya dalam hal yang negatif seperti kebebasan dalam menunjukkan kecantikan dan auratnya dalam balutan gaun mini, bahkan ada pula wanita yang ingin menyamai laki laki. Padahal sikap ini justru malah menghancurkan derajat kaum wanita serta menghilangkan makna emansipasi itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus mengetahui makna serta hubungan emansipasi wanita ini dalam arti yang sesungguhnya. Mengenai makna emansipasi wanita terhadap pendidikan perempuan semata mata agar seluruh anak-anak terutama bagi anak perempuan untuk dapat memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas agar mampu meningkatkan kualitas dirinya. Karena dengan pendidikan maka kita akan memiliki wibawa dan ilmu yang dihormati oleh masyarakat teutama di mata laki-laki.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan terutama bagi perempuan. Pendidikan adalah pembelajaran terhadap pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Perempuan juga membutuhkan pendidikan terutama pendidikan yang berkualitas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu pokok substansi pemikiran Kartini adalah melalui emansipasi yang merupakan suatu upaya dalam mewujudkan kesetaraan perempuan dalam memperoleh pendidikan.

Banyak yang memiliki anggapan bahwa perempuan tidak berkewajiban untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi seperti laki-laki. Perempuan dianggap tugasnya hanya sekedar mengurus urusan rumah tangga, sehingga sering kali tugasnya dianggap remeh di mata laki-laki. Sedangkan laki-laki adalah seorang kepala keluarga yang tugasnya mencari nafkah sehingga dianggap lebih membutuhkan pendidikan yang tinggi. Padahal persepsi seperti inilah yang seringkali menjerumuskan dan mematahkan semangat kaum perempuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Nah, di sinilah pentingnya pemahaman terhadap emansipasi wanita. Kartini pada masa itu mampu mengalahkan persepsi seperti itu yang dialami para perempuan sehingga para perempuan Indonesia sudah bebas menyalurkan bakat dan pengetahuan yang dimilikinya serta memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya. Dengan pendidikan kita akan memiliki pengetahuan yang sangat luas. Selain itu, dengan pendidikan akan terus menambah serta menggali potensi-potensi yang kita miliki.

Pentingnya pendidikan bagi seorang perempuan, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga bagi anaknya kelak. Karena perempuan adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya di masa depan.Perempuan yang cerdas akan melahirkan anak yang cerdas. Perempuan merupakan sekolah pertama sekaligus guru pertama yang akan mengajarkan dan membimbing serta membentuk karakter dan kepribadian anak. Oleh sebab itu, diperlukannya semangat bagi para perempuan untuk terus belajar dan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dan sesuai dengan kemampuannya.

Walaupun banyak anggapan bahwa setinggi apapun pendidikan yang dimiliki seorang perempuan tetap akan berujung kepada ibu rumah tangga. Jangan berpikir bahwa menjalani pendidikan setinggi-tingginya akan sia-sia tetapi sebaiknya tumbuhkanlah rasa bangga pada diri sendiri terhadap ilmu yang kita miliki. Menjadi seorang ibu juga harus berpendidikan karena seorang ibu adalah panutan bagi anak-anaknya. Dengan pendidikan akan mematangkan mental dan pola pikir seorang wanita terutama dalam persoalan rumah tangga, yang harus bisa selalu berdiri tegak dalam keadaan apapun dan dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan ide yang bervariatif, mental yang kuat dan ilmu yang menjadi pegangan dalam berskiap.

Manfaat lain pendidikan bagi perempuan adalah untuk masa depan dirinya agar tidak bergantung kepada laki-laki atau suaminya kelak. Kita sebagai perempuan tidak boleh terlihat lemah di depan orang lain termasuk laki-laki, karena wanita juga bisa sukses dan berkarya dengan pendidikan yang diperolehnya.Perempuan yang berpendidikan tinggi akan memiliki banyak manfaat dalam hidupnya. Perempuan yang hebat, perempuan mandiri dan perempuan cerdas adalah kelebihan atau nilai tersendiri dari pentingnya peran pendidikan bagi perempuan.

Hingga saat ini masih ada kaum wanita yang secara tidak sadar masih terbelenggu dalam budaya dan sistem adat istiadat yang mengikat mereka untuk berdiam diri di rumah dan tidak meninggalkan tempat kelahirannya untuk pergi melanjutkan pendidikan.Banyak yang tidak paham dengan makna emansipasi wanita itu sendiri. Dan masih ada yang belum paham tentang bagaimana cara menerapkan emansipasi wanita ini dalam kehidupan masa kini. Oleh karena itu pemahaman terhadap emansipasi wanita dalam memperoleh pendidikan itu penting dipahami khususnya bagi perempuan masa kini.

Baca Juga:  Bersama Forkopimda, Kapolda Riau Pimpin Apel Kesiapsiagaan Atasi Bencana

Kita selaku perempuan generasi penerus bangsa harus memahami makna emansipasi ini seutuhnya. Tanggung jawab kita sebagai kaum wanita di era modern harus mampu menjaga dan meneruskan perjuangan dari sosok wanita pejuang keadilan wanita yaitu Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan pendidikan bagi perempuan. Kini emansipasi wanita sebetulnya dapat diwujudkan dengan lebih mudah. Kita tidak perlu bertarung nyawa merebut hak pendidikan. Kita hanya dituntut untuk mampu melestarikan dan melanjutkan perjuangan dengan cara terus mengejar cita-cita dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya .
Wujud sederhana dari emansipasi wanita adalah dengan tidak menggantungkan hidup kita sebagai wanita kepada siapapun termasuk laki-laki kecuali Allah SWT. Belajarlah menjadi wanita yang mandiri, wanita yang tangguh dan wanita yang cerdas atau yang sering kita dengar istilahnya adalah Wonder Woman. Dalam lingkup sehari-hari, wujud emansipasi dapat kita lakukan melalui hal kecil dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas kecil, misal dalam lingkup pertemanan atau di dalam rumah. Tugas agen perubahan yang kita lakukan adalah dengan senantiasa mengajak orang lain untuk melakukan hal-hal yang lebih menantang dari pada kegiatan yang kurang bermanfaat. Yang terpenting adalah kita sebagai sesama wanita harus saling menghargai dan mendukung wanita lain menuju kesuksesan dirinya bukan malah mencibir atau merendahkannya. Mulailah dari hal kecil yakni saling menghargai dan mendukung terutama dalam hal memperoleh pendidikan.

PENUTUP
Kesimpulan/saran
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa emansipasi wanita pada dasarnya tidak hanya berfokus pada kesetaraan hak antara laki-laki dan wanita. Namun, makna emansipasi wanita yang sebenarnya adalah tentang bagaimana wanita dapat maju dan berkembang serta mampu berkarya dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya termasuk salah satunya dalam hal memperoleh pendidikan. Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam mencerdaskan generasi bangsa di masa yang akan datang. Sudah kewajiban negara untuk memenuhi hak pendidikan bagi anak, yang mana semua anak berhak mendapatkan haknya atas pendidikan. Cita-cita inilah yang merupakan impian dari Kartini yakni agar seluruh anak-anak terutama anak-anak perempuan agar dapat mempunyai kesempatan yang sama dalam hal memperoleh pendidikan.

Pentingnya pendidikan bagi seorang perempuan, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga bagi anaknya kelak. Karena perempuan adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya di masa depan. Perempuan yang cerdas akan melahirkan anak yang cerdas. Perempuan merupakan sekolah pertama sekaligus guru pertama yang akan mengajarkan dan membimbing serta membentuk karakter dan kepribadian anak. Oleh sebab itu, di perlukannya semangat bagi para perempuan untuk terus belajar dan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dan sesuai dengan kemampuannya. Manfaat lain pendidikan bagi perempuan adalah untuk masa depan dirinya agar tidak bergantung kepada laki-laki atau suaminya kelak. Kita sebagai perempuan tidak boleh terlihat lemah di depan orang lain termasuk laki-laki, karena wanita juga bisa sukses dan berkarya dengan pendidikan yang diperolehnya. Perempuan yang berpendidikan tinggi akan memiliki banyak manfaat dalam hidupnya.

Kita selaku perempuan generasi penerus bangsa harus memahami makna emansipasi ini seutuhnya. Tanggung jawab kita sebagai kaum wanita di era modern harus mampu menjaga dan meneruskan perjuangan dari sosok wanita pejuang keadilan wanita yaitu Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan pendidikan bagi perempuan. Dalam lingkup sehari-hari, wujud emansipasi dapat kita lakukan melalui hal kecil dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas kecil, misal dalam lingkup pertemanan atau di dalam rumah. Tugas agen perubahan yang kita lakukan adalah dengan senantiasa mengajak orang lain untuk melakukan hal-hal yang lebih menantang dari pada kegiatan yang kurang bermanfaat. Yang terpenting adalah kita sebagai sesama wanita harus saling menghargai dan mendukung wanita lain menuju kesuksesan dirinya bukan malah mencibir atau merendahkannya. Mulailah dari hal kecil yakni saling menghargai dan mendukung terutama dalam hal memperoleh pendidikan. (Rls)

Komentar