Langsa:Riaunet.com-Beberapa pengunjuk rasa diamankan aparat TNI-POLRI ketika berdemo mendatangi Kantor Pemilihan Umum (KPU) 5 Gampong Jawa, Kota Langsa. Aksi unjuk rasa dilakukan karena mereka memprotes Pilkada diulang, dikarenakan menurut mereka ada kecurangan dalam Pilkada ini.
Pasukan huru-hara yakni dari Anggota Kodim 0104/Atim, Polres Langsa, Detasemen B Brimob Aramia, turun tangan untuk menghalau massa dari antar pendukung Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Langsa.
Ratusan personel tersebut harus menggunakan tameng, tembakan gas air mata dan watter cannon, untuk melawan dan mengahalau massa yang tak terima calon pemimpinnya minim pemilih. Massa dari dua kubu Paslon ini, mendemo kantor KPU Kabupaten setempat. Bahkan mereka bertindak anarkis dan mengamuk petugas.
Kejadian ini menjadi salah satu bagian Simulasi Penanggulangan Anti Huru-Hara Pilkada 2019 yang digelar Polres Langsa, dalam rangka Operasi Mantap Brata Rencong Tahun 2018.
Simulasi dilakukan sebagai bentuk persiapan pengamanan berbagai kemungkinan kondisi yang akan dijalani saat hari pemilihan, pemungutan dan perhitungan suara Paslon yang ikut bertarung dalam Pilkada Serentak 2018, serta simulasi penanggulangan teror Bom, Simulasi ini digelar di lapangan Asrama Gajah II, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Rabu (19-09-2018).
Dandim 0104/Atim Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis mengungkapkan, simulasi ini dilaksanakan untuk memberikan gambaran secara faktual tentang kondisi gangguan Kamtibmas yang terjadi di TPS maupun di kantor KPU secara komprehensif kepada masyarakat.
“Seperti pada saat simulasi ini yang jadi prioritas adalah bagaimana meredamkan massa yang beringas di kantor KPU Kota Langsa ,” jelasnya.
Dandim menegaskan, dalam simulasi ini semua aturan pelaksanaan dan penanganannya akan dijelaskan melalui tahapan yang diperagakan dalam simulasi pengamanan Pilkada 2018 ini.
“Simulasi tersebut dilakukan secara besar-bsaran. Dan disitu banyak berbagai upaya penanganan yang dilakukan, mulai dari mengamankan, sekelompok orang yang bikin onar dengan segala cara kecurangannya, dan lain sebagainya, semua sudah tertuang dalam simulasi kali ini,”pungkas Dandim. [MI].
Komentar