Bireuen:Riaunet.com-Sekitar 244 orang warga masyarakat diberbagai gampong dalam Kabupaten Bireuen, kini mengikuti pembelajaran bagi masyarakat putus sekolah,kata, Arifin Ishak, dalam keterangannya kepada media ini, Rabu (20/02).
Menurut, Arifin Ishak, MAP, Kepala Sanggar Kegiatan Belajar(SKB) Kabupaten Bireuen, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program utama dari pihaknya termasuk pemerintah pusat, sebab setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Apalagi bagi masyarakat yang telah memiliki kartu Indonesia pintar, untuk pelayanan pendidikan wajib kita bantu, terutama bagi warga yang belum berkesempatan tamatan sekolah dasar maupun sekolah jenjang pendidikan yang lebih tinggi, untuk dapat meraih pekerjaan yang layak.
Pembelajaran bagi masyarakat putus sekolah ini,tambah, Arifin Ishak, terbagi tiga tahap siswa paket A sekitar 10 orang, begitu pula siswa Paket B banyak 60 orang sedangkan Peket C sekira 174 orang siswa kini sedang belajar setiap hari mulai pukul 08 00 wib sampai 17,30 wib, di tiga ruangan terpisah.
Masyarakat putus sekolah ini, dua semester mulai Januari 2019 pada saat ujian nasional, secara manual (kertas), Mei mendatang, bila lulus mendapat ijazah masing masing jenjang pendidikan, secara gratis. Menjawab pertanyaan, apakah biaya pendidikan selama pembelajaran ini, sama sekali tidak dikutip biaya apapun.
Selama pembelajaran di maksud,materi mata pelajaran yang ujian nasional nanti, seperti bahasa Indonesia, Matematika, PPKN, bahasa inggris dan lainnya diberikan tujuh orang petugas pamong(guru), yang bertugas di SKB Kabupaten Bireuen.
Diharapkan program perdana ini, bagi masyarakat, untuk menambah ilmu pengetahuan mareka termasuk disiplin ilmu lainnya, bahkan yang cukup penting baik masyarakat (siswa) usia sekolah sampai sudah berumur masih minat cari ilmu pengetahuan, tetap dilayani untuk ikuti pembelajaran bagi masyarakat putus sekolah, akhirnya nanti mareka ini mendapat ijazah sesuai jenjang pendidikan, bisa digunakan untuk cari kerja dan lainnya, tegas Arifin Ishak (Zal).
Komentar