Bireuen:Riaunet.com-Pemerintah Kabupaten Bireuen, sudah enam tahun lebih belum melunasi, biaya rekening listrik sebesar Rp 7,8 Milyar, kepada pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bireuen.
Hal ini sebagaimana dijelaskan, Manejer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bireuen Toni Setiawan, dalam keterangannya kepada media ini, Selasa(26/02)menyebutkan tunggakan rekening listrik lampu jalan, dalam wilayah Kabupaten Bireuen, sejak 2013 sampai 2018.
Menunggaknya rekening lampu penerangan jalan, karena diberbagai gampong pada 609 , di Tujuh belas kecamatan ini, disebabkan banyaknya Lampu penerangan jalan tersebut, dipasang olah warga masyarakat, termasuk pada sejumlah tiang listrik dijalan raya milik provinsi dan kabupaten,pada jalan dua jalur kota Bireuen.
Lampu penerangan jalan ini, menjadi beban dari pihak Pemerintah Kabupaten Bireuen, sebab warga masyarakat sangat perlu penerangan listrik pada malam hari, Untuk aktifitas berbagai kegiatan termasuk pergi pulang untuk shalat lima waktu di masjid dan Meunasah, sekarang ini pihaknya terus menangih biaya rekening listrik itu pada Pemerintah Kabupaten Bireuen Walaupun secara cicilan, sebut, Toni.
Menjawab pertanyaan media ini, selama, tahun 2019 ini, pemasangan penyambungan baru listrik di wilayah kerjanya ULP Bireuen (Mulai Kecamatan Peudada sampai batas Kecamatan Peusangan Matanggelumpangdua) sejak Januari sekitar 143 sambungan rumah dan Februari 70 sambungan rumah, mulai dari 450 VA sampai 6600 VA.
Untuk antisipasi, terhadap pelayanan listrik kepada masyarakat baik siang dan malam, pihaknya terus melakukan berbagi terobosan menjaga agar tidak mati aliran listrik, termasuk saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer, untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri maupun bagi Siswa Sekolah Menengah Atas pada bulan April mendatang.
Listrik jangan padam sebagai mana harapan para siswa dan wali murid, apalagi pihak Kepala Dinas pendidikan provinsi Aceh, telah mengirimkan surat kepada pihaknya, saat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer, tidak terganggu, ungkap Toni Setiawan.
Memang, listrik sekarang khusus wilayah Bireuen, sudah normal, selama ini, bebas mati hidup, insyaallah, jarang terjadi, bilapun, itu Secara tiba tiba, gangguan bencana alam seperti hujan, angin kencang tumbang pohon, menimpa jaring, yang tidak kita duga.Kita terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan listrik kepada para pelanggan.
Bagi pihak PLN Kabupaten Bireuen, dibagi dalam empat unit layanan pelanggan,mulai Kecamatan Gandapura, Peusangan Matanggelumpangdua, Bireuen dan Samalanga. Olah sebab itu , listrik sebagai kebutuhan mendasar warga masyarakat, harus menjadi prioritas utama Agar tetap hidup, apalagi saat siswa ujian itu.
Untuk pemasangan baru listrik bagi rumah penduduk, diberbagai desa, masih berlaku meteran prabayar dan paska bayar, sehingga masyarakat mudah membayarnya, tegas Toni, yang putra Naganraya, yang bertugas di Bireuen, selama beberapa bulan ini.(Rizal)
Komentar