Banda Aceh:Riaunet.com-Salah satu materi dari Diklat untuk Kapala Madrasah (Kamad) dan Calon Kepala Madrasah (Cakamad) angkatan III tahun 2018 adalah studi lapangan. Materi tersebut berisi kegiatan berkunjung ke Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) 20 Aceh Besar untuk mencari data sesuai dengan fokus yang ada pada hari Selasa (06/11/2018).
Kedatangan tim studi lapangan dengan jumlah 35 orang peserta, Penanggungjawab Salman Al Farisi, S.Ag.M.Pd, panitia pelaksana Razali Yunus M.Pd didampingi Pendamping yakni Mulyadi Idris, M.Hum, Mutia Farina, S. Pd, M. Pd dan Dr. Fadliadi M. Ed, serta 3 orang pendamping adalah Razali Yunus, M. Pd, Ruslan, A.Ma dan Yurisa Ulfa, SE tersebut disambut langsung oleh Kepala MIN 20 Aceh Besar, Adriah S. Ag. MA.
Penanggungjawab Studi Lapangan, Salman Al Farisi, S.Ag.M.Pd melalui Panitia pelaksana, Razali Yunus M. Pd menyampaikan rasa terima kasih karena MIN 20 Aceh Besar bersedia menjadi tempat studi lapangan para peserta Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Kamad dan Calon Kamad dilingkungan Kemenag. Propinsi Aceh. Secara teknis ia menjelaskan apa yang akan dilakukan peserta ketika melakukan supervisi manajerial dan akademik.
“Kegiatan observasi merupakan kegiatan studi lapangan penerapan materi pembelajaran diklat tersebut dalam upaya mencocokan antara materi yang diperoleh selama di kelas diklat yang diselenggarakan dan pengalaman masing-masing peserta ditempat tugas dengan kenyataan yang diamati di instansi sasaran studi lapangan,”katanya.
Salah satu kurikulum Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Calon Kamad ini adalah kegiatan studi lapangan yang merupakan bagian integral dari program kurikuler dari seluruh program diklat. Bertujuan memperkaya wawasan dan pengalaman melalui pemahaman dan pengahyatan visi dan misi serta tugas pokok dan tanggungjawab instansi sasaran studi lapangan, Selanjutnya mengindentifikasi standar dan manajemen serta masalah dan pemecahannya.
“Melalui kegiatan ini diharapkan lebih terampil mengindentifiksi masalah yang berhubungan dengan kualutas pelaksanaan manajemen madrasah, juga terlatih melakukan kegiatan studi lapangan secara simultan, diantaranya kegiatan wawancara diskusi kelompok, dan penulisan laporan secara koorporatif, serta peserta dapat terlatih bekerja dalan proses grup decision making,”jelanya.
Dari data yang ada diperoleh informasi bahwa secara umum MIN 20 Aceh Besar cukup baik dalam keempat fokus tersebut. Pelaksanaan supervisi akademik telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada sehingga para peserta dapat mengenal dan melakukan inovasi pada madrasahnya masing – mading setelah melihat objek madrasah study lapangan yaitu pada MIIN 20 Aceh Besar ini.[MI]
Komentar