Langsa:Riaunet.com – Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengajak seluruh Bupati dan Walikota bekerjasama dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika yang semakin marak dan telah menyebar tidak hanya di wilayah perkotaan, tapi juga ke gampong-gampong.
“Mereka yang terlibat bukan hanya anak muda, tapi juga orang dewasa dari berbagai profesi, mulai dari petani, pengusaha, oknum ASN, dan oknum TNI/Polri, bahkan anak-anak,” kata Nova dalam rapat kerja bupati/walikota se-Aceh terkait penanggulangan penyalahgunaan Narkotika di Aceh di ruang sidang utama DPRK kota Langsa, Selasa (27/11/2018).
Kawasan pantai timur dan utara kata Nova menjadi salah satu rute favorit bagi sindikat narkoba internasional untuk memasukkan barang haram tersebut ke Indonesia. Antisipasi yang dibutuhkan tidak hanya menghentikan penyalahgunaan narkoba di masyarakat, tapi juga memutus mata rantai peredaran benda haram ini.
“Karena itu, saya mengundang para kepala daerah serta stakeholder terkait untuk membahas masalah ini secara komprehensif, antisipasi harus kita rumuskan dan menyusun program terpadu dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di Aceh,” ujar Nova.
Badan Narkotika Nasional dan Polda Aceh lanjut Nova tidak akan mampu bekerja sendiri dalam memberantas narkoba, butuh dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Pemerintah Daerah juga wajib untuk turut serta dalam meningkatkan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
“Masukan dari para kepala daerah sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah peredaran narkoba. Usulan dan pendapat dalam mengatasi masalah tersebut juga diperlukan agar kita semua dapat bekerjasama memberantas narkoba di Aceh,” kata Nova.
Pada kesempatan tersebut, Nova juga mengingatkan seluruh Bupati dan Walikota agar bersikap tegas terhadap ASN yang terlibat narkoba. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 menegaskan, jika ada ASN yang dijatuhi pidana di atas 2 tahun karena kasus narkoba, Ia layak dipecat.
“Jadi kita perlu mencegah agar narkoba tidak sampai menyerang para ASN. Jika dibutuhkan, kita mendukung dilakukannya tes urin bagi setiap ASN di daerah ini,” ujar Nova.
Sementara itu, Kepala BNN Aceh, Brigjen Pol Abdul Nasir sangat mengapresiasi rapat kerja tersebut karena BNN membutuhkan kerjasama semua pihak untuk membantu memberantas narkoba di wilayah Aceh.
“Aceh bukan hanya saja menjadi tempat peredaran narkoba tapi juga menjadi tempat transit narkoba yang kemudian di edarkan ke berbagai wilayah di Indonesia,” kata Faisal.
Faisal juga sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk membantu pemberantasan narkoba di Aceh.
Faisal menyebutkan bahwa BNN juga melakukan pendekatan kearifan lokal dengan masyarakat guna mengantisipasi peredaran narkoba seperti melakukan sawue masjid, kampus, sekolah, majelis taklim, kedai kopi, pasar dan lain sebagainya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh, Kombes Pol Muhammad Anwar juga menyampaikan bahwa Polda Aceh terus bekerja keras untuk memutus jaringan sindikat narkoba di Aceh baik itu jalur laut, darat dan udara.
Karena itu ia mengajak semua pihak baik itu masyarakat, pemerintah dan berbabagai stakeholder untuk membantu memerangi peredaran narkoba di wilayah Aceh. [MI].
Komentar