Bireuen:Riaunet.com- Kurang lebih 50 mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Bireuen menggelar demontrasi di depan pintu gerbang Gedung DPRK Bireuen, Senin, (8/10) menuntut 10 tuntutan.
Koordinator aksi Iskandar, menyebutkan aksi unjuk rasa ini merupakan aksi damai dengan menuntut 10 tuntutan adalah menuntut tim evaluasi DPRK membatalkan mobil dinas baru pengadaan untuk Bupati Bireuen.
Orator lainnya Zahri menyebutkan, salah satu tuntutan adalah meminta kepada DPRK Bireuen membatalkan pengadaan mobil mewah dengan menyurati tim evaluasi anggaran Provinsi Aceh terkait pengadaan mobil dinas Bupati Bireuen Rp 1,9 miliar dalam APBK-P 2018.
Sementara Meliza dari STIE Kebangsaan Bireuen meminta Bupati Bireuen tidak memaksa kehendak dalam menerima mobil dinas baru usulan APBK-P 2018, karena ada pertimbangan tanggungjawab moral kita bersama dengan kondisi keuangan daerah Bireuen yang sedang sakit.
Tuntutan lainnya Bupati Bireuen supaya lebih memperhatikan pemberdayaan nasib ekonomi pedagang kaki lima di Bireuen. Terkait pengadaan proyek APBK Bireuen harus mencerminkan keadilan dan transfaran serta tidak menimbulkan kesenjangan sosial diantara kontraktor.
Meminta eksekutif dan legislatif Bireuen dalam pembahasan APBK Bireuen supaya lebih peka terhadap persoalan masyarakat dengan melibatkan elemen sipil dalam pembangunan Bireuen.
Mendesak Bupati Bireuen untuk menganggarkan beasiswa/santri kurang mampu sesuai dengan Undang-undang Nasional yang berlaku dengan mengalokasikan Anggaran 20 persen untuk pendidikan dari APBK Bireuen.
Meminta DPRK Bireueb memanggil Pemkab Bireuen untuk meninjau Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada tanah milik PT. KAI dan menguntungkan Pemkab Bireuen sebagai nilai ekonomis sumber Pendapatan Daerah Bireuen (PAD).
“Bupati Bireuen harus menunaikan janji politik kampanye secara tuntas dan ikhlas. Dengan Akses Transparansi Keterbukaan Infomasi Publik serta penuh tanggungjawab. Sesuai ucapan dan perbuatan yang siap mewakafkan dirinya kepada Masyarakat Bireuen, tanpa egois dan sombong,” sebutnya.
Demikian pernyataan sikap tuntutan kami sampaikan yang tergabung dalam “Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Bireuen”. (MAN)
Komentar