Bireuen:Riaunet.com-Sekitar sebelas orang Pengungsi muslim Rohingya, sampai kini masih bertahan di kompleks Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)Kabupaten Bireuen,pihak Pemerintah setempat masih melayani makan dan tempat tidur,bagi mereka.
Hal ini sebagaimana dijelaskan sejumlah warga sekitar itu termasuk para pegawai Di SKB Bireuen juga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bireuen, yang dihubungi Rabu (20/02)mengatakan sebelas orang Pengungsi ini, terdiri tiga perempuan sembilan laki laki.
Semua pengungsi masih disediakan pasilitasi air bersih dari Dinas Sosial Kabupaten Bireuen dan bantuan lainnya, termasuk tempat tidur, sebut warga bersama sejumlah karyawan dinas itu.
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar(SKB) Kabupaten Bireuen Arifin Ishak, MAP, yang dikonfirmasi hal ini membenarkan, bahwa pengungsi tersebut masih bertahan hidup sebanyak sebelas orang, yang sebelumnya waktu ditemukan 79 orang yang terdampar di Laut Selat Malaka, pinggiran Gampong Kuala Raja, Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen.
Para pengungsi ini, terkatung terkatung di laut itu, diselamatkan oleh nelayan, sepuluh bulan lalu oleh pemerintah daerah bersama Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, ditempatkan dikomplek SKB Bireuen. Mungkin disebabkan, sudah jenuh mareka secara bertahap melarikan diri pada malam hari, tanpa diketahui piket jaga.
Padahal segala pasilitas air minum listrik dan makan, semua disediakan sampai kini listrik tertunggak, puluhan juta rupiah, walaupun demikian tetap kepada mareka kita layani secara baik, itu saudara kita, ujar Arifin Ishak.
Memang wacana pemerintah Kabupaten Bireuen, Saat itu untuk memindahkan mareka pada satu tempat,sebab ditempat ini, kurang elok ada pengungsi dikomplek sarana pendidikan, rencana ini, tak sampai sebab mareka duluan kabur, kini hanya sebelas orang lagi.
Pasilitas air bersih untuk mandi, jamban, dan makanan, setiap hari terus dilayani,Pemkab Bireuen . tempat tidur ranjang sudah kosong, hanya di huni sebelas orang lagi,sebut Arifin Ishak, yang setiap Hari Jumat, sumbang rokok kretek dan sirih, kepada mareka, sebagai sedekah baginya (Zal).
Komentar