Bireuen:Riaunet.com-Selama masuk bulan suci ramadhan 1440 hijriah, proses belajar mengajar diberbagai tingkat sekolah,di Kabupaten Bireuen, Tidak Efektif, padahal sudah disusun roster masuk pukul 08,30 wib pulang pukul 12,00 wib.
Hal ini, sebagaimana observasi media ini, diberbagai sekolah Kamis (16/05)pada sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bireuen, menyebutkan bahwa sejak masuknya bulan suci ramadhan,bagi siswa mulai jenjang pendidikan Sekolah Dasar Negari sampai Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Kejuruan,tidak efektif dalam proses belajar mengajar.
Tidak efektif proses belajar mengajar menurut sejumlah guru dan kepala sekolah,dari berbagai jenjang sekolah, para tidak banyak yang hadir, walau pun,jam belajar sudah dipangkas masuk pagi 08,30 wib sampai 12,00 wib, terapi siswa hanya beberapa orang yang mau sekolah.
Padahal guru yang bertugas pada jam belajar, sudah siap untuk mengajar, tetapi anak atau siswa paling ada dua puluh orang siswa, kenapa bisa demikian,pihak guru dan kepala sekolah,tidak mengetahuinya,sekolah tetap kita buka sesuai yang telah ditetapkan, pihak pemerintah setempat selama bulan Ramadhan mulai siswa sekolah tanggal 13 sampai 18 Mei 2019, sebut,sejumlah ibu guru,yang dihubungi media ini.
Tidak hadir para siswa,tambah ibu dan bapak guru di sejumlah sekolah di Kecamatan Peudada dan Kecamatan Peulimbang juga Kecamatan Peusangan Matanggelumpangdua Kabupaten Bireuen mungkin sianak didiknya, sedang fulus beribadah puasa, shalat tarawih dan tadarus Alquran, baik masjid dan Meunasah, bahkan pada keluarga masing-masing.
Kegiatan keagamaan pada bulan suci ramadhan ini, sangat padat di Gampong sianak didiknya, sehingga tidak bisa sekolah walaupun pergi sekolah,matematika tidak hadir semua.Sejumlah para siswa,yang dihubungi media ini, dikampung masing masing, cukup padat diikuti bidang keagamaan ujar Suhaimi bersama Gunawan, siswa masih duduk dibawah bangku sekolah menengah pertama.
Setiap malam shalat Terawih, tadarus Alquran, sore hari jelang buka puasa, mempersiapkan buka puasa untuk warga masyarakat di Meunasah dan masjid,jadi pergi sekolah sudah kurang gairah, selama bulan puasa nanti habis lebaran baru proses belajar mengajar efektif kembali.
Sebaiknya Pada bulan suci ramadhan,di Provinsi Aceh, sekolah dapat diliburkan semua, karena sudah diterapkan Syariat Islam, untuk menghormati bulan berkah ini, proses belajar mengajar di sekolah ditiadakan,habis lebaran , proses belajar mengajar, seperti biasa, tambahan Abdul Aziz bersama Hanifah, siswa sekolah menengah atas di Kota Bireuen,yang ditanyai hal ini.
Kepala sekolah dan dewan guru, tetap masuk sesuai jadwal mengajar, tetapi siswa tak hadir, dalam satu ruangan hanya dua sampai empat orang siswa, itupun siswa yang dekat dengan lokasi sekolah, ungkap sejumlah guru dan kepala sekolah, yang tidak mau dicatat namanya di media online ini(Rizal Jibro)
Komentar