Kutacane:Riaunet.com-Senator muda asal Aceh H. Fachrul Razi. MIP, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), cabang persiapan Kutacane, dan Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) bersatu membangun jaringan anti korupsi dengan beberapa elemen sipil dan pemuda. Kegiatan dalam bentuk acara diskusi publik pemuda Anti Korupsi bertema.“Pemuda Dan Masa Depan Ditengah Pesatnya Budaya Korupsi.”
Kegiatan ini berlangsung, Kamis malam, (01/11/2018), di Cafe D’ALAS Kutacane. Selain senator DPD RI, H.Fachrul Razi yang memberikan presentasi pada kegiatan itu. Juga turut di hadiri Kanit Tipik Polres Agara Ervan Efendi dan Kajari Agara Fitrah, SH, yang menjadi narasumber pada diskusi tersebut.
Ketua panitia pelaksana Ahmad Sofian menyampaikan, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemuda tentang kondisi daerah Aceh Tenggara, Indonesia pada umumnya akan pesatnya tindakan korupsi yang sangat mengancam masa depan bangsa ini.
“Tindakan korupsi pada institusi pemerintahan suatu daerah sangat berdampak negatif dan menghambat nya pembangunan, serta sebagai faktor utama meningkatnya kemiskinan masyarakat didaerah, kita berharap dengan adanya kegiatan diskusi publik ini dapat menambah wawasan dan pemahaman akan korupsi dan kepekaan anak muda untuk ikut memberantas tindakan korupsi disemua daerah,”jelasnya.
Pimpinan Komite I, DPD RI asal Aceh H. Fachrul Razi MIP, yang vokal bersuara dan anti korupsi menerangkan ada beberapa strategi dan data-data untuk pencegahan dan penindakan korupsi di Indonesia, dirinya juga menjelaskan tingkat korupsi di Propinsi Aceh dan data-data dana Otsus di Propinsi Aceh pada tahun 2008-2018.
“Tingkat temuan kasus korupsi di Aceh masih tinggi, anggaran APBA melalui Otsus mencapai 56 triliun, dan tahun 2019, Aceh akan mendapatkan dana Otsus 8,3 trilliun, oleh karena itu kita harus mengawalnya,”tegas Fachrul Razi.
Senator muda Aceh ini mengajak kaum muda untuk bekerja sama dengan dirinya dalam rangka meng kampanyekan gerakan pemimpin muda Anti Korupsi dan mengawasi dana dana yang ada di Aceh.
“Para pemuda untuk masuk dalam sistem dan menjadi aktor dalam menggerak kan energi anak muda dalam melawan korupsi di Aceh. Kita tidak akan merubah sistem jika tidak masuk dalam sistem,”ajaknya.
Sementara itu, Kajari Agara Fitrah, SH mengajak keterlibatan pemuda dan elemen sipil dalam mengawasi dana pembangunan yang ada di Aceh Tenggara.
“Idealisme pemuda harus di jaga dan dipertahankan baik selama berada diluar sistem maupun dalam sistem pemerintahan,” ujar Fitrah, SH.
Kajati Agara mengajak semua pihak untuk terlibat dalam memerangi korupsi.
“Mari kita memerangi tindakan korupsi yang ada di negeri ini khususnya di daerah Aceh Tenggara demi terwujudnya masa depan cerah dan gemilang,” harapnya.
Selain itu. Kanit Tipikor Polres Agara Ervan Efendi juga menyampaikan hal yang sama, Ia mengajak untuk meningkatkan partisifasi pemuda dalam menjaring tindakan korupsi dengan menawarkan reward kepada siapa saja yang mampu mengungkap perlakuan korupsi (OTT).
“Ayo,seluruh kawula muda agar kota bersama sama terus mengawasi proses pembangun dan melakukan aktivitas dalam memerangi korupsi,”ucapnya.
Ketua SPMA Aceh Tenggara, Farma Andiasyah juga menyebutkan, kegiatan seperti ini cukup efektif dalam merangsang semangat dan optimisme pemuda Aceh Tenggara untuk terlibat dan peduli dalam meminimalisir tindakan korupsi demi masa depan dan pembangunan daerah pesat dan gemilang.
“Kami dari SPMA akan terus bergerak untuk melawan korupsi di Aceh Tenggara,”tutupnya. [rls/MI].
Komentar