Langsa:Riaunet.com- Siswa Sekolah menengah pertama (SMP)Negeri 5 Langsa saat di kelasnya sedang terima pelajaran ekstrakurikuler asupan ilmu Wawasan Kebangsaan (Wasbang) oleh Babinsa Koramil 05/Langsa Sertu Ali Usman, Senin (11/09).
Dalam agenda ini Ali Usman sangat bersinergi dalam menjelaskan bahwa kegiatan tersebut disambut dengan antusias dari para siswa/i SMPN 5 Langsa yang terletak di Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota itu yang merupakan wilayah binaannya.
“Maka hari ini untuk mengisi waktu dengan berkomunikasi sosial dengan siswa siswi di kelas dengan Wasbang dengan penjelasan tentang pembahasan cegah tangkal radikalisme, bahaya Narkoba dan fungsi sebab akibat dari kecanggihan tehnologi di zaman now ini,”ujarnya.
Menurut Usman, kesemua hal tersebut sudah menjadi permasalahan di negara ini, pasalnya telah menjadi parasit yang menjamur merusak di semua aspek kehidupan, baik dari bidang pendidikan, budaya maupun kesehatan dan lainnya.
“Hal tersebut merupakan tantangan dan ancaman bagi kita semua,”katanya.
Usman berpendapat suatu alat yang gampang sebagai jemabatan dari parasit tersebut adalah kecanggihan media elektronik berupa Handphone yang bersifat Android, dimana seperti informasi serta faham faham yang mudah didapat, dan alat komunikasi ini sudah tentu ada di setiap rumah.
“Oleh karenanya, jika salah penggunaannya akan berakibat fatal menjadi alat perusak bangsa dimana perlahan lahan akan menghancurkan wawasan kebangsaan generasi muda sebagai ujung tombak negeri ini,”imbuhnya lagi.
Untuk itu maka Babinsa Usman mengambil langkah ini dengan memberikan contoh dan pandangan bagi siswa dan siswi SMP tersebut sebagai pemahaman dan pencegahan dini agar terbebas dari wabah yang mulai menjamur di Kota Langsa, serta dengan himbauan kepada seluruh orang tua untuk melakukan pengawasan ekstra saat anak dirumah dalam penggunaan HP Android, sehingga kita dan keluarga terbebas dari kerugian yang fatal di kemudian harinya.
“maka dari itu, lebih baik anak menangis sekarang karena dididik cegah dini, daripada di kemudian hari orang tua menyesal menangis tiada arti,”tandas Ali Usman dengan penuh harapnya. [MI].
Komentar