Tgk Muhar Gelar Silaturrahmi Dengan Eks Pejuang GAM

Berita Aceh265 views

Aceh Timur:Riaunet.com- Mantan Ketua DPR Aceh Teungku H. Muharruddin sapaan akrab Tgk Muhar melaksanakan kegiatan bersilaturrahmi dengan sejumlah eks pejuang Gerakan Aceh Merdeka (Gam) di Aceh Timur, di  Gampong Blang Andam dan gampong Luengsa, Kecamatan  Madat, Aceh Timur. Rabu, (05/11/2018) sekitar pukul 16.00.Wib.

Kehadiran anggota DPR Aceh Itu untuk melihat kondisi kesehatan Amri Daud yang sebelumnya dikhabarkan sakit, dan membantunya se alakadar, kehadirannya disambut hangat oleh sejumlah eks kombatan dan ratusan warga setempat.
Kedatangan Tgk Muhar  awalnya disambut oleh Tgk Jamaluddin eks kombatan GAM yang menjabat Imum gampong Blang Andam dan sejumlah tokoh masyarakat, Tgk Muhar melakukan shalat Ashar di Meunasah gampong tersebut, usai melakukan shalat. Tgk Muhar bertemu ramah dengan, Aminu, Panglima Karya, Imum gampong dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Tgk Muhar juga mendengar dan menampung beberapa hal yang di sampaikan panitia pembangunan Mesjid Manarul Huda Gampong Blang Andam. Dalam sesi temu ramah itu Tgk Muhar menampung beberapa hal yang disampaikan tokoh masyarakat, salah satunya mengenai pembangunan masjid Manarul Huda yang saat ini sedang  dibangun fondasinya dan panitia pembangunan sangat membutuhkan biaya karena bangunannya baru beberapa minggu dimulai.
Menanggapi hal itu, Tgk Muhar mengatakan akan segera menyumbang 100 sak semen untuk pembangunan Mesjid Manarul Huda yang baru beberapa minggu lalu dilakukan peletakan batu pertama oleh Ulama Kharismatik Aceh Tgk Muhammad Ali (Abu Paya Pasi) Aceh Timur.
“Alhamdulillah, beliau berjanji akan membantu 100 sak semen untuk pembangunan mesjid Manarul Huda,”katanya.
Tgk Muhar mengatakan jika ia bisa  mewakili rakyat Aceh di DPR RI di Pemilu mendatang, beliau akan mengupayakan bantuan untuk selanjutnya tanpa banyak mengumbar janji.”ujar Tgk Jamaluddin.
Imum gampong Blang Andam, Tgk Jamaluddin Hasan bersama panitia pembangunan Mesjid dan tokoh masyarakat mengucapkan terimakasih kepada Tgk Muhar atas pemberian bantuan  untuk kelancaran pembangunan mesjid Manarul Huda.
“Terimakasih bantuannya, ini sangat berguna untuk masjid,”ucapnya.
Kemudian, Tgk Muhar menyempatkan diri untuk menjenguk Darmawati (33) sapaan Kak Ati ke gampong Luengsa, Kecamatan yang sama, saat ini Darwati dipasung oleh keluarga karena ia mengalami gangguan jiwa. Seperti diketahui Darwati pernah diamankan warga kecamatan Baktya beberapa waktu lalu dan sempat dituding sebagai pelaku penculikan anak, namun setelah fasilitasi dan di jelaskan tim relawan banta,  bahwa Darwati mengalami gangguan jiwa akhirnya dikembalikan kepada keluarganya di gampong Luengsa.
Menurut warga setempat,  Darmawati adalah adik Almarhum Nasruddin Zakaria alias Abu Nas, eks Tripoli pejuang GAM yang meninggal dunia saat konflik Aceh. Dalam kunjungan sore itu, Teungku Muharuddin sangat mendukung beberapa warga setempat yang ingin membawa Darwati ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh,  Saat itu Tgk Muhar juga menyumbangkan alakadar bantuan uang tunai untuk keluarga Darmawati yang akan  segera dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh dalam waktu dekat ini guna menjalani perawatan.
Darmawati dipasung tepat di belakang rumah orang tuanya, yang tidak lain adalah bekas rumah lamanya. Saat ini Rasimah ibu kandung Darwati membutuhkan biaya kebutuhan sehari-hari, beliau sudah berusia senja  dan harus memikul beban untuk kebutuhan hidup satu cucunya yang baru kelas 5 SDN digampong setempat. Yang tak lain merupakan anak Darwati hingga saat ini tinggal bersamanya.
“Jika Keluarga Darwati mengizinkan. Insya Allah akan kita siap memfasilitasi untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, agar yang bersangkutan mendapat perawatan yang layak,” ujar Teungku Muhar.
Sementara ibu kandung Darmawati, Rasimah Hasan  (73) mengatakan, bahwa anaknya sudah lama menderita gangguan jiwa dan sempat beberapa kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Banda Aceh. Rasimah mengatakan, Darmawati terakhir dirawat di rumah sakit sekitar tiga bulan lalu. Kemudian dipulangkan karena kondisinya saat itu sudah membaik.
“Saat dirumah sakit pihak keluarga jarang membesuknya karena tidak ada biaya. Penyakitnya kambuh, hingga terpaksa  dipasung karena ia pernah pergi dari rumah beberapa waktu lalu dan sempat dituduh sebagai penculik anak. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kemudian keluarga memasungnya,” kata Adi warga setempat yang mengaku menjemput Darwati saat berada di Kecamatan Baktya beberapa waktu lalu  .[MI].

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Tenggara

Komentar