Tradisi Meugang Kelabu di Bireuen,Daging Mahal Daya Beli Menurun

Berita Aceh271 views

Bireuen:Riaunet.com-Tradisi Hari Meugang, dalam menyambut bulan suci Ramadhan, khususnya di Kabupaten Bireuen,yang dihadapi masyarakat untuk membeli daging sapi,menjadi kelabu pasalnya,harga daging segar,cukup mahal sekitar Rp 170.000/Kg.

Mahalnya daging sapi saat hari motong (meugeng), merupakan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat,baik menyambut bulan suci Ramadhan 1440 Hijrah maupun Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, pada setiap tahun,harga daging, meningkatkan tajam, pihak pemerintah setempat,tidak mampu, mengantisipasi untuk meringankan beban masyarakat, khususnya bagi warga miskin.


Harga daging hari Meugang,di Kabupaten Bireuen, biasa dua hari mulai Besok (Sabtu dan Minggu,04/05/05),sebab umumnya masyarakat muslim,mulai menunaikan ibadah puasa,jatuh pada Hari Senin (06/05), sesuai selebaran Imsakiyah Ramadhan, yang dikeluarkan sejumlah organisasi keagamaan.


Maka,menurut sejumlah masyarakat,yang dihubungi media ini, Jum’at Sore (03/04), penjualan daging sapi,khusus Hari Meugang,dilokasi Jalan Kereta Api, pusat Kota Bireuen, sudah muncul pedagang daging sapi dan kerbau, terlihat jelas,harga daging melonjak sampai Rp 170.000/kg
Mahalnya daging sapi ini, warga masyarakat cukup kecewa, sebab pemerintah setempat, tidak sanggup mengantisipasi harga daging melonjak naik,yang setiap terjadinya,Hari Meugang,harga daging tidak pernah turun,cukup memberatkan, masyarakat terpaksa membeli sekedar satu sampai dua kilogram,karena sudah menjadi tradisi, apalagi untuk anak anak harus makan daging, agar tidak terjadi kesenangan kelurga.


Kami, setidaknya harus beli satu kilogram daging, dengan harga mahal bersama tulang bikin,kuah sop, biar anak tidak menangis, sebut, Syamsul bersama Banyak Ali, warga terpencil Gampong Sarah Sirong, Kecamatan Jeumpa Bireuen, sebab dana cukup terbatas.
Melonjaknya harga daging, daya beli masyarakat lemah sebab ekonomi merosot, ditambah hasil hasil panen petani merosot pula, masyarakat pedesaan terpaksa harus mengalihkan untuk membeli daging ayam dan itik juga harga mulai Rp 45.000 sampai Rp 60.000/ekor ayam, sedangkan itik RP 70.000 Sampai RP 120.000/ekor,ujar Hasbi, pedagang ayam,di pasar tradisional Kota Bireuen.

Baca Juga:  H-1 Personel Kodim 0104/Atim Bantu Kawal Pendistribusian Logistik Pemilu Di Desa-Desa Wilayah Kota Langsa Dan Aceh Timur


Begitu, pula halnya, pedagang ternak sapi dan kerbau dan kambing, yang dihubungi secara terpisah membenarkan harga sapi tinggi disisi lain,petani ternak sangat menguntungkan, sebab permintaan ternak banyak Jelang meugang, bisa digunakan uang jual beli sapi,untuk biaya sekolah anaknya, jadi harga daging Juga mahal, jelas Surya, peternak sapi juga pedagang,di pasar hewan, kota Matanggelumpangdua Kabupaten Bireuen (Rizal Jibro)

Komentar