Bireuen-Riaunet.com-Warga masyarakat Batee Iliek Bireuen, mempertanyakan Asset tanah, untuk pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Samalanga, Kabupaten Bireuen,yang telah dibeli olah Pemerintah Provinsi Aceh bersama Dinas Pendidikan setempat,menghabiskan biaya sekitar Rp 2,560,000,000,tahun 2017 dari sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBF) Provinsi Aceh.
Sampai sekarang tanah ini ada atau tidak,? sebab proses mengajar siswa SMAN 3, Bate Ilik, masih menumpang pada gedung SMPN 3 Batee Iliek Samalanga, Hal ini sebagaimana dijelaskan tokoh masyarakat Batee Iliek Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen Tgk Jafar bersama Tgk Haji Ishak , dalam keterangannya kepada media ini,Jumat (15/02) mengatakan semenjak dibentuk SMAN 3 Batee Iliek Samalanga, tahun 2012 sampai sekarang belum mempunyai gedung(lokal), untuk menampung anak warga masyarakat lulusan SMPN Batee Iliek, SMP Swasta Batee Iliek,SMPN Gampong Meuleum dan SMPN 5 Simpang Matang, terpaksa harus menumpang proses belajar mengajar pada gedung SMPN 4 Batee Iliek Samalanga.
Melihat hal ini,tokoh tokoh masyarakat bersama enam kepala desa (geussyek) semuanya cukup peduli soal pendidikan,termasuk wali murid, agar proses mengajar lebih sempurna,tambah Tgk H Ishak, bersama Tgk Jafar.Dan,jangan lagi menumpang pada SMPN 4 Batee Iliek Samalanga, bekerja keras untuk menyediakan tanah lokasi pembangunan SMAN 3 Batee Iliek yang berdekatan dengan Kompleks SMPN Batee Iliek berhasil didapati ,tanah milik Bachtiar, seluas 1,5 hektare (15,000 Meter),untuk sarana pendidikan dijual murah hanya Rp 70,000/Meter.
Tanah dimaksud terletak di Batee Iliek, sesuai alamat SMAN 4 Batee Iliek Samalanga, Jalan Banda Aceh Medan Km 174 Dusun Meunasah Blang Batee Iliek, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh bahkan Geusyiek Gampong Batee Iliek, yang ditandatangani M Jamil, Peutuha Peut H Ishak Ismail, juga diketahui Imum mukim Tgk Chiek Di Pulo Baroh M Dahlan Abdullah, mohon bantuan Gubernur Aceh cq Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, di Banda Aceh, nomor ist 2017,tanggal 03 Februari 2017,untuk segera proses ganti rugi tanah dimaksud, untuk dibangun gedung sendiri, SMAN 3 Samalanga,sebab sudah berjalan empat tahun. Proses belajar mengajar masih di gedung SMPN 3 Samalanga.Mengingat anak anak warga masyarakat yang lulus, empat SMP sebagai pendukung, sangat jauh pergi ke SMAN 1(kota Samalanga) ,SMAN 2 Tanjongan Samalanga, dengan ada penambahan satu lagi SMAN 3 Batee Iliek Samalanga,anak anak masyarakat, tidak perlu jauh lagi menuntut ilmu sebab sekolah dimaksud berdekatan dengan perkampungan, warga masyarakat pada enam gampong tadi,sebut sejumlah tokoh masyarakat lainnya termasuk enam Kepala gampong (geussyek), dalam wilayah Batee Iliek.
Bahkan dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, di Jakarta , telah mengsahkan Status sekolah negeri, bentuk pendidikan SMA, NPSN 69759042,status pemilikan Pemerintah Kabupaten Bireuen, dengan Surat Keputusan Pendirian Sekolah 157 tahun 2012(nomor sama SK Izin Operasional) ,bahkan diperkuat lagi SK Pendirian 2012-07-02(nomor yang sama Tanggal SK Izin Operasional), tambah Tgk Jafar didampingi Tgk H Ishak, sambil menunjuk sejumlah surat penting administrasi permulaan dibentuk milik sekolah itu.
Apalagi kepedulian warga masyarakat yang bergabung enam gampong Pulo Baroh, Cot Meurak, Mesjid Baro, Meurah dan gampong Batee Iliek, tentang pendidikan sangat tinggi,tak ketinggalan tambahan dukungan dari Camat Kecamatan Samalanga Jamaluddin, surat nomor 421/1129/2017,tgl 31 Oktober 2017,ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh (isi pembangunan gedung SMAN 3 Samalanga) dan surat Camat nomor 421/1218/2107,tgl 20 Nov 2017 (isi minta penyediaan tanah pembangunan gedung SMAN 3 Samalanga, kepada Gubernur Aceh).
Kepedulian semua warga masyarakat tentang pendidikan, menyentuh hati kalangan pejabat pemerintah Provinsi Aceh termasuk Seorang Anggota DPRA, Murdani Yusuf, kepedulian terhadap pendidikan apalagi utusan pemilihan Kabupaten Bireuen, diluncurkan dana aspirasi, sebesar Rp 2,560,000,000(khusus untuk pembelian tanah tersebut),tahun 2017,ucap H Ishak bersama M Jafar.
Menurut Murdani Yusuf, yang dihubungi Di Kantor Media Center (posko) di lokasi Gampong Bireuen Reulet,beberapa hari lalu, Sekitar Pukul 17,15 Wib, oleh media ini, membenarkan itu uang aspirasi pihaknya, untuk biaya ganti rugi tanah SMAN 3 Batee Iliek Samalanga, sebab saya berasal dari pemilihan Kabupaten Bireuen, sangat peduli tentang pendidikan, itu sangat dibutuhkan oleh warga Batee Iliek Samalanga, segala Kegiatan proses ganti rugi tanah tidak diketahui, sebab ada tim tersendiri,tegas Murdani Yusuf,caleg DPRA dari PBB, Dapil Bireuen.
Begitu pula,Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bireuen Nasrul Yuliansyah, juga, Mantan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bireuen T, Syukri bersama Kepala Seksi SMA Dinas Itu Zamzami, yang dikonfirmasi masing masing secara terpisah, mengatakan bahwa soal ganti rugi tanah untuk pembangunan Sekolah itu sama sekali tak diketahui sebab semua urusan SMAN dan SMKN, pada tahun itu telah ditangani oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, baik menyangkut masalah semua sarana sekolah dan guru, diserahkan kepada bidang masing-masing tersebut,jelas mareka secara serentak.
Sedangkan,Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Bireuen Muhammad Nasir, yang dihubungi tak ada ditempat, coba dengan alat komunikasi mengaku masih di Jakarta, dalam suatu urusan,menyebutkan pula tak mengetahui soal ada tidaknya pembebasan tanah sekolah SMAN 3 Bate Iliek Samalanga dan menyarankan untuk dapat menghubungi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh bersama Kepala Bidang SMA pada Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.
Bupati Bireuen Saifan nur diwakili Sekretaris Kabupaten Bireuen Zulkifli, beberapa kali dihubungi Media ini, Jumat (15/02)Sekitar pukul 10,30 wib, di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, lokasi Jalan Nasional Medan Banda Aceh Gampong Cot Gapu Bireuen, “bapak”, tidak ada didalam ruangan,? sebut salah seorang perempuan, pegawai piket duduk di meja laporan tamu. Untuk lebih, jelas, soal tanah ini, dihubungi pakai handphone, tapi sayang, , tidak dijawab,sejauh mana pejabat nomor tiga ini, di Pemerintahan Kabupaten Bireuen, mengetahuinya ganti rugi tanah pertapakan pembangunan gedung sekolah di maksud.
Disamping itu, akhirnya, media online ini, juga menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Syaridin via alat komunikasi bersama Kepala Bidang SMA, Zulkifli, ke Banda Aceh pada Kantor tersebut,Jumat (15/02)Sekitar pukul 11,30 wib, untuk konfirmasi sejauh mana diketahui pembebasan tanah tapak bangunan SMAN 3 Batee Iliek Samalanga Kabupaten Bireuen,gagal untuk minta keterangan lebih lanjut, sampai berita ini naik cetak,tak angkat pula.
Yang jelas, warga Masyarakat Kabupaten Bireuen, umumnya dan Wali murid pada lima SMP, anaknya yang lulus ingin masuk SMAN 3 Batee Iliek Samalanga, penuh harap kepada semua pihak yang mengetahui seluk beluk soal tanah ini termasuk pejabat Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Aceh juga Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, untuk dapat menyelesaikan masalah ini,kemajuan dan mutu pendidikan di Kabupaten Bireuen,sebut, sejumlah pengamat pendidikan,di kota beta juang Bireuen. (Zal)
Komentar