Rohul:Riaunet.com-Keputusan pemerintah provinsi Riau terkait penutupan total akses lalu lintas di jembatan Ujungbatu menuai pro kontra di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat tempatan, menolak kebijakan ini dengan alasan anak sekolah akan kesulitan berangkat ke sekolah, dan perekonomian masyarakat sekitar jembatan akan terganggu selama 7 bulan kedepan. Warga minta dibuatkan jembatan darurat, yang bisa dilalui khusus Kenderaan Roda dua .
Awal Mei 2025 perbaikan jembatan Ujungbatu mulai dilaksankan oleh Pemerintah provinsi Riau. Perbaikan akan berlangsung paling lama 7 bulan. Pemerintah mengumumkan, selama perbaikan akses lalu lintas akan ditutup total. Sebagai jalur alternatif arus lalu lintas kenderaan roda empat melalui jembatan kota lama, sedangkan kenderaan roda dua melalui jembatan lubuk bendahara.
Penutupan total jembatan Ujungbatu ini dilakukan agar pekerjaan pengembalian kondisi Blok dan lantai jembatan yang turun pada pilar 3 arah pasir pengaraian tidak terganggu.
Namun keputusan pemerintah untuk melakukan penutupan total jembatan Ujungbatu ini tidak sepenuhnya disetujui masyarakat. Masyarakat sekitar jembatan justru merasa terzolimi. Pemerintah bisa ngatur arus lalu lintas dari arah tandun ke pasir dengan menyediakan jalur alternatif , namun lupa mempertimbangkan masyarakat tempatan yang juga memiliki aktifitas sehari-hari yang justru urat nadinya melewati jembatan ini.
” Kami minta dibuatkan jembatan darurat untuk penghubung suka damai dan pematang tebih, setidaknya bisa dilalui roda dua . Agar aktifitas anak sekolah dan ibu ibu pergi ke pasar tidak terganggu. Tidak mungkin kami yang dekat jembatan ini harus berputar jauh ke lubuk bendahara dulu baru ke sekolah atau ke pasar. Akan memakan waktu yang lama untuk mengantar anak sekolah, juga akan terlambat ke sekolah.” Ujar Budi Darman Anggota DPRD Rokan Hulu dari Fraksi Nasdem
Tokoh adat Ujungbatu, Aflahul Khoiri gelar Datuk Paduka Sindoro , menyayangkan, rakor yang digelar Pemprov Riau tidak mengundang tokoh adat dan anggota DPRD setempat. Karena jika diundang, akan ada masukan yang baik untuk jalannya pembangunan dan kelancaran aktifitas masyarakat tempatan .
” Sayangnya rakor kemarin kami tak diundang. Kalau diundang, kami akan sampaikan pula harapan. Masyarakat untuk kebaikan dan kelancaran pembangunan tersebut” ujar Aflahul.
Untuk perbaikan jembatan Ujungbatu ini, pemerintah provinsi Riau melalui dinas PUPR Riau menganggarkan dana sebesar Rp3.324.183.000.(Na)
Komentar