ROHUL:Riaunet.com~Ratusan warga Desa Kali Kapuk, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu terlibat bentrok dengan petugas keamanan Karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI), di blok L26/M afd Plasma kebun PT.MAI, Sungai Korang kecamatan Hutaraja tinggi Kabuatwn palas , Sumut, Selasa (14/8/2018) sekira pukul 11.30 wib.
Dari bentrokan itu, penjaga pos peron afd IV PT.MAI, Marginda Harahap (41) meninggal ,sedangkan 2 orang karyawan lainnya yakni Sugiharjo dan Budi Priyatna mengalami luka berat, dan dilarikan kepuskesmas Tambusai , selanjutnya dirujuk ke RSUD Rohul.
Kronogis terjadinya bentrok warga kalikapuk dengan karyawan PT.MAI, berdasarkan keterangan kapolres Rohul, AKBP.M.Hasyim Risahondua, S.IK,M.Si,
Bentrok berawal dari sengketa tanah antara masyarakat petani desa Kali kapuk dengan PT.MAI yang sudah berlangsung lama, dan belum ada titik temu, meski warga Desa Kali Kapuk sempat mengadu ke Bupati dan DPRD Rokan hulu, beberapa bulan lalu.
Kemudian selasa (14/8/2018), sekitar 150 orang warga desa Kali Kapuk melakukan Aksi panen Raya di kebun sawit yang dikuasai PT. MAI, di kecamatan Tambusai, kabupaen Rokan Hulu. Namun Aksi masa tersebut mendapat perlawanan dari Pihak Perusahaan yaitu Security dan karyawan, jumlah masa yang mendatangi PT MAI ,tidak seimbang, akhirnya bentrok tersebut menelan Korban jiwa, satu orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya luka berat.
Sebelum kejadian,5 karyawan PT.MAI, yakni Ferry Arie Angga, Anjas Wisnu Pambudi, Marginda Harahap (korban yang meninggal dunia) , Sugiharjo, dan Budi Priyatna sedang menjaga pos peron Afd IV kebun Huragi PT.MAI, Desa Sungai Korang , Kecamatan Huta Raja Tinggi.
Kelimanya mendengar suara ribut dikawasan kebun dari kejauhan. Saat asal suara didatangi, kelima karyawan PT.MAI itu melihat sekira 200 laki-laki tengah melakukan panen sawit, kemudian Marginda Harahap diduga melakukan pengancaman terhadap masyarakat kalikapuk yang memanen sawit dengan mengeluarkan senjata api berupa soft gun miliknya, namun tak berhasil. Hamukan massa justru membuatnya menghembuskan napas terakhirnya di TKP dan 2 karyawan lainnya mengami luka berat.
“Pengeroyokan diduga menggunakan alat berupa bambu, parang, dodos, tojok pelepah sawit, kayu balok, dan air cabe yang telah dimasukkan kedalam botol air mineral. ” ungkap AKBP M.Hasyim
Pasca bentrok berdarah itu, Rabu (15/8/2018), kapolres Rohul AKBP M.Hasyim, bersama anggota turun ke TKP, melakukan pengembangan, dan menangkap 4 laki-laki yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan seorang sekurity PT.MAI meninggal di TKP, yakni RM dan EN dari warga kalikapuk, dan 2 laki-laki , AS dan JS, dari salah satu organisasi kepemudaan.
Kamis (16/8/2018) sekira pukul 9.00 wib, Kapolres Rohul,M.Hasyim dalam konverensi pers yang dilalaksanakan mendadak di Convention Hall Maic Rohul, mengaku 4 orang pelaku penganiayaan dan pembunuhan RM, EN, AS warga KM 6 Desa Suka Maju kecamatan Rambah, dan JS warga simang D kecamatan Rambah Hilir, beserta 9 barang bukti seperti 1 helai Jaket, berwarna biru, 2 janjangan tandan buah segar kelapa sawit, 2 bilah bambu, pecahan body rangka seeda motor, dan sepeda motor yang hangus terbakar, serta senpi jenis soft gun milik Margani Harahap ( korban meninggal), diserahkan ke polsek sosa, dan selanjutnya dibawa ke polres tapanuli selatan guna proses hukum lebih lanjut.
“kondisi saat ini dilokasi sudah kondusif, namun masyarakat merasa khawatir dan takut ada serangan balik.” ungkap Hasyim
Kapolres rohul , M.Hasyim menghimbau, agar tidak ada lagi pergerakan dimasyarakat. Dan meminta masyarakat agar tetap saling menjaga diri, serta jaga emosi.[Na].
Komentar