Di Kemenag Bupati Amril Mukminin beserta Sekretaris Daerah (Sekda) H Bustami dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah

Bengkalis416 views

JAKARTA:Riaunet.com~Bertempat di ruang rapat lantai II Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Senin, 27 Agustus 2018, Bupati Amril Mukminin beserta Sekretaris Daerah (Sekda) H Bustami dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah, melakukan kunjungan ke Menteri Agama.

Karena Menag H Lukman Hakim Saifuddin tidak berada di tempat, kedatangan Bupati Amril dan rombongan disambut Sekretaris Jenderal Kemenag RI, H Nur Syam dan sejumlah pejabat di kementerian yang di lambangnya terdapat kalimat ‘Ikhlas Beramal’ tersebut.

Maksud utama kedatangan Bupati Amril dan rombongan dalam rangka menyampaikan aspirasi masyarakat agar Sekolah Tinggi Ekonomi Syari’ah (STIE) Syariah Bengkalis dalam waktu dekat dapat beralih status dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadi Perguruan Tinggi Negeri  (PTN).

Sesuai aspirasi masyarakat itu dan sebagai salah satu bentuk dukungan, kata Bupati Amril, Pemkab Bengkalis bersedia membuat memorandum of understanding (MoU) dengan Kemenag RI.

“Apabila penegerian tersebut dapat dilakukan, Pemkab Bengkalis bersedia melakukan (menandatangani) nota kesepahaman atau MoU dengan Kemenag RI untuk mendukung STIE Syari’ah Bengkalis selama 5 tahun,” tegas Bupati Amril.

Kepada Nur Syam, Bupati Amril juga menjelaskan, selama ini Pemkab Bengkalis terus berupaya berkontribusi pada STIE Syari’ah Bengkalis. Hal itu dilakukan untuk mensinergikan visi dan misi Kemenag RI dan visi Kabupaten Bengkalis 2016-2021.

Sesuai kewenangan dan regulasi, katanya, selaim memberikan lahan seluas 10 Ha, Pemkab Bengkalis juga telah membangun sarana dan prasarana untuk STIE Syari’ah Bengkalis.

Diantaranya 3 unit gedung perkuliahan 2 lantai, 1 unit gerdung rektorat 3 lantai yang kesemuanya bernilai sekitar Rp25 miliar. Sedangkan bantuan operasional setiap tahunnya antara Rp3-6 miliar,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Bangun Insani yang menaungi STIE Syari’ah Bengkalis diantaranya menjelaskan bahwa PTS tersebut berdiri pada 14 Oktober 2003 atau sekitar 15 tahun silam. STIE Syari’ah Bengkalis merupakan perguruan tinggi ekonomi syaria’ah pertama di luar pulau Jawa.

Baca Juga:  Gelar TMMD ke 108 Kodim 0303/Bengkalis Bangun Jalan di Desa Temiang Kec. Bandar Laksamana

Saat ini PTS yang kampusnya di jalan Poros Sungai Alam-Selat Baru, Desa Sungai Alam, Kecamatan Bangkalis tersebut, memiliki 5 Program Studi (Prodi). Yaitu, Akuntansi, Perbankan , Manajemen Bisnis, Manajemen Keuangandan Hukum Ekonomi. Kelima Prodi tersebut tentu berbasis  syari’ah.

“Saat ini mahasiswa STIE Syari’ah sebanyak 962 orang. Sedangkan alumninya yang umumnya tersebar dan mendapat pekerjaan yang baik di berbagai tempat sebanyak 1.165 orang,” jelas Isa Selamat.

Masih menurut Isa Selamat, meskipun jumlahnya masih kecil, mahasiswa yang kuliah di STIE Syari’ah Bengkalis juga ada yang berasal dari Malaysia.

“Bahkan beberapa negara yang sebagian penduduknya beragama Islam, seperti Vietnam, Thailand dan Kamboja, juga berkomitmen untuk mengirimkan mahasiswanya untuk kuliah di STIE Syari’ah Bengkalis.

Mereka tertarik dan ingin mengadopsi pola pembelajaran di STIE Syari’ah Bengkalis,” imbuhnya.

Selain Isa Selamat, dari STIE SYari’ah Bengkalis yang ikut hadir dalam pertemuan Bupati Amril dengan Sekjen Kemenag RI tersebut, diantaranya Ketua Khodijah Ishak dan Wakil Ketua II Muhammad Elsa Tomisa.

Sedangkan dari jajaran Pemkab Bengkalis, selain Sekda Bustami, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat Administrator juga ikut mendampingi Bupati Amril. Diantaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, Kepala Bappeda H Jondi Indra Bustian dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Edi Sakura.

“Hari ini memang banyak pejabat yang kami ikutsertakan dalam pertemuan dengan Kemenag RI ini. Hal ini sebagai salah satu bukti keseriusan dan dukungan Pemkab Bengkalis agar STIE Syari’ah Bengkalis dapat segera alih status dari PTS menjadi PTN,” jelas Bupati Amril kepada Sekjen Kemenag RI dan jajarannya yang hadir dalam pertemuan tersebut. [rom/rls].

Komentar