SIAK:Riaunet.com~Sempena Rakernas ke VIII JKPI. Pemkab Siak selaku tuan rumah mengelar rapat persiapan, jelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia VIII (JKPI), Festival Pusaka Nusantara Tahun 2020, Festival Budaya Internasional tencananya akan di gelar pada awal April mendatang. Acara rapat Persiapan pra Rakernas tersebut berlangsung di ruang rapat kantor Bapeda, Komplek Kantor Bupati Siak Tanjung Agung, Senin kemarin, (20/1/2020).
Bupati Siak Alfedri saat memimpin rapat persiapan Rakernas JKPI ke VIII tahun 2020 mengatakan bahwa di Rakernas nanti, pemkab Siak akan mengusulkan Kota Siak sebagai Kota Warisan Dunia World Haritage UNESCO. Dan untuk seminar internasional akan mengundang Keynote Speaker yang berkopeten baik dari dari UNESCO, dan juga dari pejabat Di Kementerian.
“Pada Seminar Internasional melalui Dirjen Kementerian PU kita akan mendatangkan pembicara dari Intangible world cultural heritage, asia pacific (warisan budaya dunia tidak berwujud untuk wilayah asia pasifik) asal Korea, Menteri Pariwisata Uni Emirat Arab dari UNISCO, kemudian salah seorang Wali kota di Eropa yang kota tua nya sudah di akui UNISCO sebagai warisan dunia,” papar Alfedri.
Selain tiga pembicara itu, rencananya juga akan mengundang Menteri PU, dan Rektor Universitas Indonesia (UI) akan di upayakan dapat hadir pada seminar internasional, Festival Pusaka Nusantara di kota Siak. Alfedri yang juga ketua Presedium tahun 2020, kemudian pada Seminar JKPI awal April mendatang, Pemkab Siak juga akan merumuskan agar Kawasan Strategis Kota Pusaka Indonesia di SK kan oleh Presiden. Saat ini dari 70 kabupaten kota tergabung di JKPI baru 48 yang ditetapkan sebagai kota pusaka Melalui SK kementerian PUPR.
“Kami bersama-sama akan mengusulkan kawasan strategis kota pusaka indonesia di SK kan oleh Presiden, karena Pak Presiden termasuk salah seorang dari sembilan inisiator terbentuknya JKPI ini, salah satunya pak Jokowi saat menjadi Wali kota Solo. Kita harapkan beliau respek terhadap masukan ini dengan baik, sehingga JKPI di terbitkan melalui SK Presiden,” ujar Bupati Alfedri.
Pihaknya akan meminta 10 daerah dulu yang di tetapkan sebagai kawasan strategis kota pusaka nasional. Dari 10 nama itu temasuk salah satunya nama Siak. Konsep ini merupakan ide yang di gagas bupati Siak. Direncanakan panitia acara akan mengundang 1000 orang, diantaranya undangan VIV 70 Bupati dan Wali kota yang tergabung di JKPI, Kementrian terkait, Gubernur Riau, serta Prusahaan, LAMR serta Kabupaten tetangga.
Hasil rapat di tetapkan para tamu VIV di jemput di badara, kemudian di sambut di gedung LAMR, selanjutnya makan malam para undangan akan di jamu di Tangsi Belanda, dan kegiatan akan di Pusatkan di Gedung Daerah Sultan Syarf Kasim II. Dalam rapat tersebut dihadiri juga oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Siak, Para Asisten, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Siak, serta perwakilan dinas terkait pada. (rdk)
Komentar