Jakarta:Riaunet.com-Sejak penetapan Kiai Ma’ruf Amin sebagai cawapres (calon wakil presiden, red) 2019-2024, PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, red) bergerak cepat untuk melakukan rapat pleno. Pleno PBNU ini dilakukan untuk membahas pencalonan Kiai Ma’ruf ini dalam pilpres tahun ini.
Dalam keputusan yang ditandatangani langsung Rais Aam dan Ketua Umum PBNU ini ada beberapa poin penting yang dihasilkan.
Pertama, menerima pengunduran diri Kiai Ma’ruf Amin dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU. Hal sebagaimana diatur dalam AD/ART PBNU.
Kedua, mengangkat Kiai Miftachul Akhyar sebagai Pejabat Rais Aam yang baru untuk menggantikan kiai Ma’ruf.
Kemudian, menetapkan kiai Ma’ruf Amin masuk dalam jajaran Mustasyar PBNU.
Kiai Miftachul Akhyar yang merupakan pengganti kiai Ma’ruf Amin sebelumnya merupakan wakil kiai Ma’ruf sebagai Rais Aam PBNU. Kiai Miftah sebagaimana sapaannya juga merupakan pengasuh pondok pesantren Miftahul Jannah, kedung tarukan, Jawa Timur. [rls].
Komentar