Penulis : Saddam Orbusti Ritonga (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Riau).
Pekanbaru:Riaunet.com~Partai Politik merupakan suatu elemen terpenting dalam keberhasilan pembangunan nasional baik fisik maupun non-fisik. Hal ini tentunya diakibatkan oleh besarnya peranan partai politik dalam menentukan arah pembangunan nasionalnya.
Bicara mengenai peranannya, partai politik di negara demokrasi perwakilan (representatif democrazy) memang memiliki peranan yang sangat besar dalam segala hal dalam ketatanegaraan. Tidak terkecuali di negeri kita Indonesia.
Kemudian, jika kita menelisik sedikit bagaimana mereka (partai politik) dalam menggunakan atau mengaplikasikan peranannya itu, sepintas kita akan melihat ketidak-jelasan sikap dari mereka. Hal sederhana yang bisa kita lihat adalah bagaimana sikap mereka dalam memandang pembangunan bangsa ini.
Hari ini, kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata “Ideologi” bangsa yang terus dikampanyekan untuk kita jaga dari setiap perongrongnya. Hal ini tentu sangat wajar karena ideologi merupakan fondasi dasar arah suatu bangsa.
Berbicara partai politik dan sikapnya dalam menentukan arah pembangunan bangsa, tentulah kita harus melihat dari bagaimana mereka memperjuangkan faham mereka dalam memandang metode yang paling tepat untuk diterapkan.
Ada yang memandang negara ini harus dibangun dari sisi kerohanian yang tentunya itu merupakan fondasi hidup mayoritas manusia.
Adapula yang memandang pembangunan itu tidak boleh membicarakan sisi religi nya. Sebab negara ini bukanlah negara agama, melainkan negara kesatuan dalam kebhinekaan.
Dua faham itu tentu sangat berbeda walau pada dasarnya mereka memiliki tujuan yang sama yakni untuk mencapai kehidupan negara yang damai dan sejahtera. Lalu yang ketiga, adapula faham yang menjadi penengah diantara keduanya.
Nah, disinilah letak inkonsistensi sikap yang kita lihat sekilas tadi.
Dalam berbagai hal, seringkali partai politik acuh dengan ideologi nya sendiri dengan dalih yang tidak (kurang) jelas. Mereka tidak jarang menggadaikan ideologi nya hanya dengan alasan “yang terbaik untuk rakyat”. Padahal kalau kita mau sedikit peka tentang ideologi partai, tentulah kita faham bahwa ideologi adalah cara pandang untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Lalu kalau demikian, kenapa mereka gadaikan ideologi mereka dalam berbagai hal???
Saya boleh mencontohkan hal itu.
Sekilas saya mau memberikan kategori ideologi partai politik di negeri ini. Pertama ada partai Nasionalis, kedua ada partai Religius dan yang ketidak ada Nasionalis-Religius yang menjadi penengah diantara kedua yang diawal.
Dalam beberapa Pilkada tidak jarang kita menemui koalisi partai yang notabenenya berbeda ideologi dalam mengusung dan mendukung pasangan calon kepala daerah. Ideologi Nasionalis koalisi dengan Ideologi Religius atau sebaliknya.
Bagaimana mungkin partai menggadaikan ideologinya (cara pandangnya) jika mereka memperjuangkan kepentingan (kesejahteraan) rakyat?
Bukankah ideologi mereka adalah cara pandang mereka dalam pembangunan bangsa untuk mencapai kesejahteraan rakyat? Lalu kalau demikian, berarti mereka tidak lagi berjuang dalam koridor ideologi mereka dalam memandang arah pembangunan bangsanya.
Konyol. Ini adalah sikap konyol dari Partai Politik. (rdk)
Komentar