Bireuen :Riaunet.com- Masyarakat Bersama petani disejumlah gampong, sejak panen raya berlangsung,mengalami kebingungan, pasalnya harga beras naik sedangkan Gabah turun drastis, di Kabupaten Bireuen, ungkap Sejumlah warga masyarakat dan petani , kepada media ini, Sabtu Siang (16/03).
Naiknya harga beras dan Anjlok Gabah selama panen raya, cukup membingungkan masyarakat dan petani, sebagai mana dijelaskan Samsul,Pedagang beras, yang juga petani, dihubungi, secara terpisah, kini harga beras mutu nomor satu sekitar Rp 98, 000 sampai Rp 10,000/kg.
Bagi beras mutu berkualitas II Rp 9,200 sampai Rp 9500/kg sedangkan beras jelas kelas III Rp 8,200 sampai 8,500/kg, harga itu,patokan dari kilang padi, tempat pengolahan Gabah siap giling, sebut,Samsul dan Saifan,Pedagang beras , asal Kecamatan Matanggelumpangdua Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Sedangkan, sejumlah pedagang di Pasar Induk di Kabupaten Bireuen maupun pasar tradisional di lokasi Kecamatan Peudada dan Kuta Blang, membenarkan harga beras dijual bervariasi menurut Surya, 43, membenarkan harga beras isi 15 kg kini Rp 150, 000 sampai Rp 155,000/zak,(jenis beras super premium).
Bagi, beras biasa ada di jual Rp 135,000 sampai Rp 145,000/zak,jelas Mahdi, Pedagang beras dan barang kelontong di pasar jalan jati Bireuen,yang dihubungi secara terpisah.
Untuk mengetahui harga beras ditempat penggelingan padi(Kilang Padi), pada sejumlah lokasi di Kabupaten Bireuen, media ini, turun langsung, pada sejumlah pengusaha kilang padi, menyebutkan bahwa harga beras memang bervariasi mulai berkualitas baik Rp 9,800 sampai Rp 10,000/kg,sedangkan nomor dua Rp 9,200 sampai Rp 9 500/kg, ungkap H Jafar H Adam,mewakili pengusaha kilang padi, yang dikonfirmasi hal ini.
Pemilik Kilang Padi Usaha Baru, dilokasi Juli Keude Dua, Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen, H Jafar H Adam, pihaknya hanya dua jenis beras di produksi, sebab mesin cukup canggih digunakan sampai drayer(jemuran) sampai mesin sensor beras. Menyinggung, kenapa harga beras, cukup tinggi sedang Gabah harga Anjlok, menurut dia, tidak mengetahui nya, seluruh pedagang padi membeli demikian, harga pasar sudah begitu seluruh Provinsi Aceh juga Sumatera Utara.
Bahkan, semua pedagang padi termasuk petani sendiri, saya, membeli padi (Gabah siap panen) kadar air belum begitu kering, mulai harga Rp 4400 sampai Rp 4600/kg,tergantung kondisi Gabah, banyak menjual kepadanya, harga itu sesuai pasar di Aceh dan Sumatera Utara,malah lebih mahal kami beli.
Kami, kerja penggeringan dan gilingan,menambah ongkos biaya, jadi, harga beras sedikit saja keuntungan, untuk biaya operasional, kilang dan karyawan, sedang pedagang mengambil keuntungan lebih besar, itu urusan mereka, menjual lebih tinggi harga beras mengambil pada kami, sebut, Jafar Adam, pengusaha sukses dari jual beli Gabah dan beras ini(rizal jibro).
Komentar