Lhokseumawe:Riaunet.com-Mantan Aktivis Mahasiswa Aceh mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dalam pemilihan umum yang akan digelar pada 17 April mendatang.
Mantan Ketuan Solidaritas Untuk Rakyar (SMUR) Aceh ini merupakan
Caleg DPR-RI Aceh-2 dari politisi Partai Demokrat untuk Dapil (daerah pemilihan) Aceh 2 mencakup Aceh Utara, Aceh Timur, Bireuen dan beberapa kabupaten/kota lainnya, Kautsar Muhammad Yus mengaku, memiliki alasan khusus memilih Partai Demokrat bertekat memperkuat fungsi Forum Bersama (Forbes) DPR-DPD RI asal Aceh dan mensingkron kepentingan pemerintah daerah dengan pusat.
Jika nanti Kausar Muhammad Yus mendapat kepercayaan dan terpilih duduk di kursi legislatif tersebut berharap bisa bermanfaat untuk masyarakat.
Hal yang mendasari, Kautsar Muhammad Yus menilai, bahwa komunikasi perlu dibangun bukan hanya antara anggota legislatif asal Aceh, namun juga dengan anggota dari daerah lain. Karena selama berada di lembaga DPRA, masih lemahnya fungsi Forbes DPR-DPD RI asal Aceh.
“Forbes hasrus dioptimalkan, bahkan menjadi semacam ‘fraksi gabungan,” jelas Caleg nomor urut-5 dapil Aceh 2 ini.
Selain itu para anggota DPR-RI asal Aceh, juga harus mampu menjadi penghubung antara Pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat. Sehingga kepentingan pemerintah daerah singkron dengan kepentingan pemerintah pusat.
“Dengan memperkuat fungsi Forbes, maka semakin mudah memperjuangkan kepentingan masyarakat Aceh di Senayan. Seperti revisi UUPA untuk memperbanjang Dana Otonomu Khusus Aceh (DOKA) dan memperkuat fungsi lembaga adat dalam pemerintahan,”ungkap Kautsar.
Menurutnya, menjadi wakil rakyat di DPR-RI memiliki tanggungjawab politik. Diantaranya memiliki rasa tanggungjawab membangun hubungan antara Pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat. Hal ini penting untuk pembangunan Aceh yang akab datang.
“Dukungan masyarakat Aceh dalam Pemilu, tanggal 17 April 2019 mendatang, sehingga dia bisa terpilih sebagai wakil rakyat di DPR-RI. Selain sesama anggota DPR- RI asal Aceh Aceh, Forbes juga perlu meningkatkan hubungan dengan DPR-RI dari daerah lain,” tegasnya.
Kausar mengaku pegalamannya pada kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrem). Jadi akibat lemahnya hubungan tersebut, sering terjadi tidak singkron dalam pembahasan. Selain itu juga perlunya meningkatkan hubungan dengan anggota DPR-RI dari luar Forbes Aceh.
Dengan membangun komunikasi tersebut, kepentingan pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan sama.
“Seharusnya kepentingan pemeritah daerah sama dengan kepentingan pemerintah pusat,” tegas Kautsar. Karena menurutnya, DPR-RI asal Aceh selain mewakil rakyat, juga harus menjadi penghubung antara Pamerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat. Bila hal itu tidak dilakukan, dalam setiap penyusunan pembangunan melalui Musremang, terjadi tidak singkron.
Pengalaman Aktivis Mahasiswa Kautsar Muhammad Yus optimis mampu menjalankan amanah tersebut, karena sudah berpengalaman selama menjadi aktivis mahasiswa dalam berbagai pergerakan di Aceh. Selama 2014-2019 banyak hal yang sudah dilakukan Kautsar dalam menyuarakan hak rakyat sebagai manadi lakukannya sejak pelajar dan mahasiswa.
Lanjut Kautsar, Aceh harus memiliki perwakilan di Senayan untuk bisa menyuarakan suararakyat Aceh di tingkat nasional. Aceh tak lepas dari diskusi dan perdebatan tentang arah langkah pemerataan demokrasinasional.
“Banyakhal yang harus disuarakan Aceh di tingkat nasional, sehingga kedepan regulasi Aceh dan juga persoalan dana Otsus Aceh bisa terus diperjuangkan,” tambah Kautsar. (Mahdi)
Komentar