Bireuen:Riaunet.com-Pembangunan Masjid Besar Kecamatan Peusangan Matanggelumpangdua Kabupaten Bireuen, akan menelan biaya sekitar Rp 70 Miliar, hal ini, dijelaskan Faizin, Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid(BKM), Kamis(14/03).
Kegiatan pembangunan masjid ini, mulai dikerjakan sejak diadakan peletakan batu pertama oleh Tgk Muhammad Amin Blang Bladeh bersama Tgk Mustafa Paloh Gading, kini telah dilakukan pengecoran pondasi, setelah dirobohkan Menara.
Biaya pembangunan masjid dari sedekah masyarakat Kecamatan Peusangan Matanggelumpangdua dan donatur lainnya termasuk dari Ketua Panitia Pembangunan Masjid Besar tersebut H.Muchlis AMd sebesar Satu Milyar Rupiah, disumbangkan untuk dana awal pembangunan, sejak itu sampai kini biaya sekitar Rp 5 Milyar, telah disediakan dari sumbangan masyarakat setempat.
Mesjid Besar iniBerukuran 54 x 46 meter berlantai dua, menurut Faizin didampingi Ketua BKM Tgk Anwar Hasan (anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen), dapat diisi 8000 orang jamaah, diharapkan bagi kaum masyarakat dapat terus memberikan sedekah apa saja material maupun uang kontan.
Yang paling menggembirakan kami,sebut Faizin bersama H Muchlis,dari sedekah dan zakat padi yang diantar langsung ke kantor badan kemakmuran masjid, telah terkumpul Sekitar satu ton gabah siap giling, kini disimpan pada gudang salah satu kilang padi.
Begitu pula, untuk pembangunan ini juga telah diterima sekitar 7000 zak semen, oleh sebab itu, untuk kelanjutan pembangunan masjid yang berdiri sejak 1968, sudah selayaknya masjid besar Kecamatan Peusangan Matanggelumpangdua Kabupaten Bireuen, untuk dibangun lebih besar, sesuai perkembangan zaman sekarang ini, jamaah terus pertambah.
Para panitia bersama BKM, sangat mengharapkan kepada jamaah dan masyarakat, terus berpartisipasi untuk kelanjutan pembangunan masjid, menerima apa saja sedekah, material bahkan padi, yang terus mengalir pahala kepada kita.
Selama ini, bagi masyarakat petani terus menerus memberi sadakah dan padi apalagi, kini sedang panen raya, sebut, Faizin bersama Muchlis dan Anwar Hasan,(rizal jibro).






Komentar