Banda Aceh:Riaunet.com-Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta Universitas Syiah Kuala untuk terus berbenah sehingga mampu meningkatkan prestasi di tingkat nasional. Permintaan itu disampaikan Dewan Penyantun Unsyiah tersebut, pada acara Sidang Terbuka dalam Rangka Ulang Tahun ke 57 Universitas Syiah Kuala, di Auditorium Akademik Center Dayan Dawood, Senin (10/9/2018) pagi.
Sidang terbuka tersebut juga diisi dengan Orasi Ilmiah oleh Rektor Universitas Pertamina Prof. Akhmaloka, Ph.D, yang akan menyampaikan orasi ilmiah dengan tema ‘Disrupsi Pendidikan Tinggi di era Revolusi Industri 4.0.’
“Sebagai jantong hatee rakyat Aceh, saya berharap momentum ulang tahun ke-57 ini, semakin mendorong Unsyiah untuk terus berbenah, sehingga dapat meningkatkan prestasinya di tingkat nasional,” ujar Plt Gubernur
Dalam beberapa tahun terakhir Unsyiah telah meraih beberapa prestasi membanggakan. Salah satunya adalah peningkatan akreditasi institusi yang melonjak begitu cepat, sehingga mayoritas program studi di Unsyiah telah memiliki akreditasi A.
Selain itu, Unsyiah juga mendapat mandat dari Kemenristekdikti untuk menjalankan program perguruan tinggi Asuh di Aceh. Saat ini, setidaknya ada enam perguruan tinggi swasta di bawah asuhan Unsyiah.
“Semua ini menunjukkan lompatan yang membanggakan. Dengan demikian Unsyiah telah masuk dalam jajaran elit universitas di Indonesia. Oleh karena itu, kampus ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang berintegritas, berdedikasi, bertaqwa, serta memiliki intelektualitas berkelas dunia. Momentum milad ini harus memperkuat semangat Unsyiah untuk mengukir prestasi yang lebih baik,” imbuh Nova.
Keistimewaan Pendidikan di Aceh
Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, Serambi Mekah memiliki keistimewaan dalam bidang pendidikan. Bentuk keistimewaan ini diberikan pemerintah pusat sebagai dukungan agar lembaga pendidikan di Aceh mampu melahirkan generasi muda yang cakap, cerdas, kreatif, dan pekerja keras.
Dukungan tersebut terlihat dari banyaknya perguruan tinggi negeri di Aceh, yaitu, 6 universitas negeri, 1 politeknik negeri, 3 institut dan 2 sekolah tinggi. Selain itu, ada 109 perguruan tinggi swasta yang bernaung di bawah Kopertis Wilayah 13 Aceh, serta 34 perguruan tinggi swasta di bawah naungan Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam Wilayah 5 Aceh.
“Jika dilihat dari segi jumlah dan fasilitas, keberadaan pendidikan tinggi di Aceh sudah cukup memadai. Tidak heran jika angka partisipasi kuliah bagi pemuda Aceh cukup tinggi. Bahkan, tahun ini Aceh berada pada peringkat kelima sebagai provinsi yang paling banyak meloloskan siswa-siswinya masuk perguruan tinggi negeri,” ungkap Plt Gubernur.
Namun, sambung Nova, banyaknya jumlah perguruan tinggi tidaklah cukup untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang istimewa dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, Nova berpesan agar perguruan tinggi dikelola dengah manajemen yang baik, menerapkan kualitas belajar yang bermutu, serta transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran dan kegiatan.
Oleh karena itu Plt Gubernur berharap kehadiran Prof. Akhmaloka, Ph.D, tidak semata sebagai Dies Reader pada Milad Unsyiah ke-57, namun kehadiran Rektor Universitas Pertamina ini dapat pula memberi dukungan bagi pengembangan Unsyiah, khususnya dalam bidang manajemen kependidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
“Sebagai seorang tokoh yang lama bergelut dalam bidang pendidikan dan teknologi, Dies Reader kita Bapak Prof. Akhmaloka tentu sangat memahami masalah ini. Kami percaya, tentu banyak poin yang dapat dipetik dari orasi yang akan beliau sampaikan. Mudah-mudahan menjadi bekal bagi Unsyiah dan perguruan tinggi di Aceh untuk berbenah diri, sehingga perguruan tinggi di Aceh mampu tampil sebagai lembaga pendidikan berkelas dunia,” pungkas Pl Gubernur Aceh. [MI].
Komentar