Saluran Irigasi Dangkal Dan Menyempit Petani Minta Normalisasi

Berita Aceh241 views

Aceh Utara:Riaunet.com-Kalangan petani di Gampong Cot U Sibak Kecamatan Lhoksukon mengharapkan Pemerintah/instansi terkait segera menormalisasi saluran irigasi Langkahan, kondisinya dangkal dan menyempit dan dikotori semak belukar. Halnya pintu pengatur debit air mengalami rusak parah. 

Kerusakan pintu pembuka dan penutup saluran air irigasi untuk mengatur debit sudah diberitahukan kepada instansi terkait. Namun sampai saat ini keluhan itu belum direspon.

“Akibat pendangkalan dan sempit pada saluran dampak dari sendimen lumpur dan kotoran sampah itu sehingga debit air yang dialirkan dari  saluran itu tidak maksimal.Ini yang membuat para petani di lima gampong (desa) merasa kehilangan air irigasi karena tidak sampai ke areal persawahan,”ujar  Keujruen blang,  Abdul Wahab kepada awak media,  Minggu (24/02).

Ke-5 gampong (desa) tersebut, yakni Mata U,  Buket Seuntang, Blang Aman,  Cot U Sibak dan Gampong Reudeup sangat penting saluran irigasi Langkahan untuk mengalirkan debit air menuju persawahan petani.

Menurut Abdul Wahab, kondisi pintu saluran rusak total. Lempengan besi dan bantalan untuk pengatur pembuka dan penutup jalannya air yang akan dialirkan kesawah sawah sudah tidak ada akibat keropos dan hilang, sehingga air dari irigasi langsung mengalir ke sawah. Jika saluran irigasi itu berfungsi dengan baik mampu mengairi sawah petani seluas 400 hektar.

“Ada ratusan warga yang menanam padi di gampong Cot U Sibak. Seluruh warga gampong tersebut menanam padi, bahkan warga luarpun datang untuk menanam padi,”tuturnya.

Dia menambahkan,  kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun ke belakang dan dibiarkan. Tidak ada perhatian pemerintah terkait kondisi dan fungsi saluran air itu. “Belum ada perhatian terkait kerusakan ini,” kata Abdul Wahab  

Keterangan yang diperoleh media ini,  para petani disana mulai memaksimalkan pompa-pompa air untuk mengambil air di saluran irigasi atau embung yang masih menyisakan sedikit air. Air tersebut digunakan untuk mempertahankan tanaman padinya agar tidak gagal panen tahun ini.

Baca Juga:  Tabrakan Beruntun 5 Ranmor di Pantonn Labu, Dua Orang Luka di TKP

Menurut Jamaluddin petani di Cot U Sibak. air di saluran irigasi sebagian besar sudah menyusut, sehingga untuk mengairi sawahnya harus menggunakan pompa air untuk dialirkan ke sawah-sawah petani. “Masalahnya, kalau masih musim kemarau air irigasi atau embung kering, petani sulit mencari air lagi, sedangkan tanaman padi sudah berumur 2 bulan,”ujarnya saat dihubungi. (MI)

Komentar