Aceh Timur /RIAUNET.COM-Kantor Kementerian Agama Aceh Timur melaksanakan kegiatan Rapat kerja kepala Madrasah se Kabupaten Aceh Timur di Aula Serbaguna Aceh Timur selama dua hari, mulai dari tangal 29/30,2019.
Kegiatan tersebut dibuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, H. M. Daud Pakeh dan diikuti 109 peserta yang terdiri dari Kepala Raudhatul Atfhal 10 orang, Kepala MI 49 orang, Kepala MTs 31 dan Kepala MA 18 orang.
Ketua panitia, Mulkan Sidamanik, S. Sos. I, MA mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk Merumuskan strategi pengembangan madrasah Aceh Timur, untuk Melahirkan program program unggulan pada setiap madrasah, untuk Menyikapi dan mencari solusi permasalahan yang ada di madarsah dan terakhir sebagai persiapan Ujian Akhir madrasah.
Kakankemenag Aceh Timur yang diwakili Kasubbag TU, H. Akly menyampaikan selamat datang dan terimakasih kepada Kakanwil Kemenag Aceh Bapak H. M Daud Pakeh yang telah hadir dan memberi perhatian penuh untuk Aceh Timur.
“Disela kesibukan beliau, hari ini beliau Hadir ditengah kita, semoga menjadi motivasi dan vitamin bagi kita dalam mewujudkan Madrasah hebat bermartabat, terimakasih babak Kakanwil telah mampu mengahrumkan kementerian Agama Aceh,” ujar Akli seraya menjelaskan kiprah Daud Pakeh dan kini Kemenag kian dirasakan di Masyarakat.
Dalam arahannya, Kakanwil Kemenag Aceh berharap kegiatan tersebut menjadi role model bagi Kankemenag Kabupaten Kota lainnya, sebagai tekad dalam mewujudkan madrasah hebat bermartabat.
“Output dari kegiatan ini menjadi ajang silaturrahmi dan sharing antar kepala madrasah untuk mewujudkan suatu program yang akan dilaksanakan hasil dari rumusan bersama,” ujar Kakanwil saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (29/1).
Dalam kesempatan tersebut Kakanwil juga menyampaikan pesan 3 “Mantra” Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yaitu Urgensi moderasi beragama, Pentingnya Kebersamaan dan Urgensi Integrasi data.
Kakanwil mengingatkan kepala dan guru madrasah untuk menyampaikan pesan Moderat atau Wasathiyah saat mengajar pendidikan agama dan tidak ekstrem atau berlebihan.
“Menyampaikan pesan moderasi beragama bukan moderasi beragama karena Agama sudah sempurna, tapi cara mengamalkannya jangan sampai terjebak dalam perilaku berlebihan,” jelas Kakanwil.
Hadir pada pembukaan kegiatan tersebut, Kasi Sarpras Bidang Penmad dan Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh.[Dedi].
Komentar