DALAM WAKTU 18 JAM, TIM GABUNGAN POLDA ACEH, POLRES ACEH UTARA DAN ACEH TIMUR TANGKAP KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA PENUSUK ANGGOTA POLRES ACEH UTARA

Berita Aceh234 views
Banda Aceh:Riaunet.com~ Dalam kurun waktu 18 jam, tim gabungan Polda Aceh beserta Polres Aceh Utara dan Polres Aceh Timur akhirnya berhasil menangkap 6 (enam) orang Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan penusukan dan  menewaskan seorang anggota Polri bernama Bripka Anumerta Faisal yang terjadi di kawasan Pantai Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (26/8) sekitar 01.30 wib dini hari kemarin.

Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol  Misbahul Munauwar, S.H dalam siaran persnya yang diterima media ini, Senin (27/8).

Dalam penangkapan ini, tim gabungan yang dipimpin Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin, mengamankan 6 (enam) orang pelaku yang merupakan kelompok kriminal bersenjata, yang mana salah seorang diantaranya tewas setelah berupaya melawan petugas saat akan ditangkap. Penangkapan dilakukan tadi malam sekitar mulai jam 17.30 wib s/d 20.00 wib di kawasan pertambakan masyarakat Madat di Aceh Timur.

Kabid Humas Polda Aceh
Kombes Pol Misbahul Munauwar, S.H mengatakan, keenam pelaku kriminal bersenjata itu yakni SM (28), BH (36) dan SR (43) yang merupakan warga Aceh Timur.
“Tiga orang lainnya yakni MA (18) warga Langsa dan FS (42) warga Aceh Utara serta ZK (33) warga Aceh Timur yang tewas dalam penangkapan ini karena melawan petugas,” ujarnya.

Kabid Humas menjelaskan, tim gabungan menangkap para pelaku di kawasan pertambakan masyarakat di salah satu gampong Madat di Aceh Timur setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pengejaran/penyisiran pengembangan terhadap kasus pengeroyokan dan penusukan yang mengakibatkan gugurnya Bripka Anumerta Faisal anggota reserse Polres Aceh Utara.

“Dari hasil penyelidikan tim gabungan Polda Aceh, Polres Aceh Timur dan Polres Aceh Utara, menemukan informasi bahwa kelompok kriminal bersenjata itu dikenal dengan nama “Setan Botak Peureulak” yang diketahui merupakan kelompok perompak laut di perairan Aceh ,” kata Kombes Misbah.

Dijelaskannya, kelompok kriminal bersenjata ini memiliki sandi huruf “R” di lambung kapal atau boat yang mereka tumpangi, yang mana diketahui sandi tersebut sudah dihapus namun masih berbekas pasca pembunuhan yang dilakukan terhadap Bripka Anumerta Faisal dini hari kemarin.

“Menurut informasi yang didapat bahwa kelompok ini sudah tidak terpantau diwilayah Aceh Timur selama seminggu ini dan dari hasil olah TKP dinyatakan mengarah kepada kelompok ini berdasarkan seluruh data dan informasi yang ditemukan di lapangan,” ungkap Kabid Humas.

Sekira pukul 17.00 Wib sore kemarin, tim memperoleh informasi dari masyarakat tentang adanya 6 (enam) lelaki tak dikenal yang keluar dari area pertambakan masyarakat. Menerima informasi itu, tim gabungan langsung menyisir area dan mengamankan 3 (tiga) orang lelaki, sementara 3 (tiga) orang lainnya melarikan diri.

“Tadi malam sekira pukul 20.00 WIB, tim menemukan tiga orang lainnya. Saat akan ditangkap, tersangka ZK berusaha melawan dengan akan melempar granat ke arah petugas sehingga terpaksa dilakukan tindakan represif penembakan dan tersangka ZK tewas di tempat. Dari ZK diamankan senjata revolver milik Almarhum Bripka Anumerta Faisal,” jelas Kabid Humas.

Tim gabungan pun hingga kini masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Tim masih menyisir lokasi untuk mencari senjata api laras panjang jenis AK-56 milik Polres Aceh Utara beserta amunisinya yang diambil pelaku dari korban Bripka Faizal.

“Untuk senjata AK-56 dan lainnya masih dalam pencarian, tadi malam diamankan sebuah granat jenis manggis dan pistol revolver milik Almarhum Bripka Anumerta Faisal yang diambil pelaku. Para pelaku diamankan di Mapolres Aceh Utara untuk diproses lanjut, sementara ZK yang tewas rencana  diserahkan ke pihak keluarga,” tutup Kabid Humas.

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota Polres Aceh Utara bernama Bripka Anumerta Faisal gugur saat menjalankan tugas. Bripka Anumerta Faisal tewas ditikam oleh pelaku yang awalnya di infokan oleh masyarakat dan diduga menyelundupkan narkoba di kawasan Pantai Bantayan, Aceh Utara, Minggu (26/8/2018).

Bripka Anumerta Faisal tewas dengan sejumlah luka tusuk di bagian mata kiri, perut kiri dan bahu kiri setelah terjadi perlawanan perkelahian saat melakukan pengintaian kelompok kriminal bersenjata di lokasi tersebut berdasarkan informasi masyarakat. Dalam kejadian tersebut terdapat 1 (satu) senjata api jenis Revolver dan 1 (satu) senjata api jenis AK-56 milik Bripka Anumerta Faisal pun diambil para pelaku kelompok kriminal bersenjata usai melakukan aksinya. Atas kejadian tersebut pimpinan tertinggi Polri Bapak Kapolri telah memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta setingkat lebih tinggi kepada almarhum yang gugur dalam melaksanakan tugas Kepolisian dari pangkat Brigadir menjadi Brigadir Kepala sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor : STR/597/VIII/2018 tanggal 26 Agustus 2018. Almarhum meninggalkan istri tercinta dalam keadaan hamil. [MI].
Baca Juga:  Plt Gubernur Sidak Rumah Sakit Umum Daerah Subulussalam

Komentar