Banda Aceh:Riaunet.com- Menjadi tuan rumah suatu event olahraga bukan semata membuka peluang ekonomi dan meningkatkan prestasi atlit, dalam jangka panjang, olahraga dapat pula dijadikan sebagai sebagai industri yang mampu membangkitkan sektor bisnis lainnya. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh selalu siap mendukung langkah KONI Aceh untuk menjadi tuan rumah dalam berbagai event olahraga nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Darmansyah, pada acara pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh masa bakti 2018-2022 ini, di Anjong Mon Mata, Sabtu (26/1/2019) malam.
“Tidak hanya dalam bentuk finansial, Pemerintah Aceh juga selalu mendukung langkah KONI untuk menjadikan Aceh sebagai tuan rumah berbagai event olahraga nasional. Saya percaya, menjadi tuan rumah tidak hanya bermanfaat mendatangkan finansial bagi daerah, tapi juga dapat merangsang para atlit kita untuk berprestasi lebih baik.”katanya.
Salah satu bentuk komitmen Pemerintah Aceh pada kegiatan olahraga di Bumi Serambi Mekah adalah dukungan terhadap langkah KONI Aceh, saat mengajukan diri menjadi tuan rumah PON ke-21 tahun 2024. Kesempatan menjadi tuan rumah diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum menciptakan sejarah baru bagi dunia olahraga Aceh.
“Karena itu, persiapan harus kita rancang sejak sekarang melalui sistem pelatihan yang baik. Harapan inilah yang ada di pundak KONI Aceh sebagai lembaga yang memiliki otoritas dalam pembinaan olahraga di daerah ini,” imbau Nova.
Tugas Berat KONI Aceh
Dalam sambutannya, Plt Gubernur juga mengingatkan segudang tugas berat sudah menanti para pengurus KONI Aceh pasca dilantik. Beberapa tugas tersebut adalah, mempersiapkan tim Aceh untuk menyongsong pelaksanaan PON ke-20 tahun 2020 di Papua.
Sebelum menuju PON Papua, para atlit Aceh juga harus dipersiapkan mengikuti pra-kualifikasi beberapa cabang olahraga tertentu yang pelaksanaannya berlangsung di Aceh.
“Sebagai tuan rumah, kita tentu harus manfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan lebih banyak atlit Aceh agar bisa berkompetisi di ajang PON 2020 nanti. Dengan demikian atlit kita akan memiliki pengalaman bertanding yang lebih baik, dan peluang meraih medali juga lebih besar.”jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pada PON ke-19 di Jawa Barat tahun 2016 lalu, Aceh berhasil meraih 8 medali emas, 7 perak dan 9 perunggu. Hasil tersebut menempatkan Aceh pada rangking ke-17 nasional.
Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan hasil PON ke-18 Riau. Pada PON ke-18, Aceh hanya berhasil mengumpulkan total 26 medali yang terdiri atas 3 emas, 5 perak dan 18 perunggu. Hasil tersebut menempatkan Aceh di posisi 25 dari total 34 provinsi peserta PON.
Menurut Plt Gubernur, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sentuhan tangan dingin Muzakir Manaf selaku Ketua Umum KONI Aceh.
“Pencapaian itu merupakan prestasi yang membanggakan bagi KONI Aceh di masa kepemimpinan Bapak Muzakir Manaf. Alhamdulillah, kepengurusan KONI Aceh yang baru ini, beliau kembali dipercaya sebagai ketua umum. Kita berharap tangan dingin beliau mampu mengangkat prestasi olahraga Aceh di tingkat nasional,”katanya.
Nova mengingatkan, untuk mencapai harapan tersebut, setidaknya ada 4 tugas penting yang mesti dijalankan pengurus KONI Aceh, yaitu memperkuat fungsi KONI serta membangun kekompakan di antara para Pengurus Cabang dan Pembina olahraga, sehingga komitmen untuk pembangunan olahraga berjalan baik.
Selanjutnya, KONI Aceh juga dituntut untuk terus berupaya melaukan langkah-langkah bagi peningkatan kemampuan SDM semua unsur, serta mengoptimalkan sarana olahraga guna meningkatkan prestasi atlet, kinerja pelatih dan manajer.
KONI Aceh juga diharapkan untuk terus melakukan rekrutment dan pembinaan atlet secara bertingkat dan berkelanjutan, mulai dari atlet pratama sampai atlet muda dan utama, dengan penerapan sport science & technology serta membangun karakter olahragawan yang mampu mencapai prestasi di tingkat nasional.
Terakhir, KONI Aceh juga didorong untuk melakukan kerjasama antar lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk mendukung sinergitas keolahragaan, termasuk dengan lembaga dari daerah lain atau negara sahabat.
“Agar KONI Aceh mampu menjalankan amanah ini, maka dukungan dari berbagai elemen masyarakat harus diperkuat. pemerintah kabupaten/kota juga saya minta menunjukkan komitmennya dalam mendukung kegiatan KONI di daerah,” kata Plt Gubernur.
Nova meyakini, dengan bersinerginya seluruh kekuatan yang ada, maka aktivitas olahraga di Aceh semakin bergairah, dan para atlit akan mampu berperan lebih besar untuk mengharumkan nama Aceh dan Indonesia di pentas dunia.
“Selamat bekerja kepada pengurus KONI Aceh yang baru. Semoga di bawah kepemimpinan saudara-saudari sekalian, olahraga Aceh mampu menyongsong masa depan yang gemilang di kancah nasional dan internasional,” pungkas Plt Gubernur Aceh.
Pelantikan pengurus KONI Aceh dilakukan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman. Para pengurus KONI kabupaten/kota se-Aceh, dan para pegiat olahraga juga terlihat hadir dalam kegiatan tersebut.[MI].
Komentar